BACA JUGA:Megawati Siap Mengumumkan Cagub Jakarta 2024, Djarot : Sabar Sedikit, Tunggu 1 Atau 2 Hari Lagi...
Awalnya, mahasiswa berencana melakukan aksi di Gedung DPRD Jawa Tengah, namun situasi yang memanas memaksa mereka berpindah lokasi.
Situasi semakin tidak terkendali saat massa mencoba masuk ke dalam gedung untuk menggelar sidang rakyat.
Ratusan anggota polisi, termasuk personel Brimob, sudah bersiaga di dalam gedung, berusaha menghalangi upaya massa.
Ketegangan ini akhirnya memicu aksi dorong-mendorong antara polisi dan demonstran.
BACA JUGA:Nama Pranomo di Sebut-sebut Ketua PDIP untuk Maju Pilgub Jakarta 2024, Usai Dukung Anies Baswedan
Sekitar pukul 18:26 WIB, situasi berubah menjadi kacau balau ketika polisi mulai menembakkan gas air mata dan menggunakan water cannon untuk membubarkan massa.
Lebih dari 10 tembakan gas air mata diluncurkan, mengarah langsung ke kerumunan demonstran yang kemudian berlarian ke arah Mall Paragon.
Dampaknya sangat memprihatinkan banyak peserta aksi yang jatuh tersungkur karena sesak napas akibat gas air mata, bahkan balita juga jadi korban.
Tak hanya itu ironisnya, aksi kekerasan ini tidak hanya merugikan para demonstran.
BACA JUGA:PDIP Resmi Usung Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi di Pilgub Jawa Tengah 2024!
Anak-anak TPQ dilaporkan menjadi korban dalam insiden ini, memperparah tragedi yang terjadi.
????Kondisi ketika anak anak tpq yang mau ngaji juga terkena Gas Air Mata Di Semarang‼️
— heulaaluhe (@aingriwehuy) August 26, 2024
Ini berlebihan banget aparat seenaknya gunain Gas Air Mata, ini anak mau ngaji lho pak‼️
KAWAL SAMPAI MENANG‼️#KawalPutusanMK #TolakPolitikDinasti #TolakPilkadaAkal2an#KawalSampaiMenang pic.twitter.com/JeJcTlK5UA
Tak hanya itu, polisi juga memukul perempuan yang diketahui sebagai mahasiswi universitas Semarang.