BACAKORAN.CO – Bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus tak hanya membuat kecewa simpatisan.
Tapi juga memicu konflik di internal partai.
Bahkan, dewan pakar PKS ramai-ramai mengundurkan diri sebagai kader.
Setidaknya ada total 28 dewan pakar PKS yang mengumumkan pengunduran diri.
BACA JUGA:Batal Dukung Komika Marshel di Pilkada Tangsel, Senior PKS Ucapkan Terima Kasih, Bilang Begini!
BACA JUGA:Tak Jadi Usung Marshel, PKS Belot dari KIM Plus, Pilkada Tangsel Usung Kader Sendiri
Salah satunya yakni mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko.
"Dengan mempertimbangkan berbagai hal, kami memutuskan untuk mundur dari keanggotaan PKS," ujar Soenarko dalam pernyataannya pada sebuah video yang beredar di media sosial (medsos).
Soenarko menjelaskan, mereka awalnya bergabung dengan PKS karena partai tersebut dinilai konsisten dalam memperjuangkan Indonesia yang lebih baik.
Namun, perkembangan terbaru menurutnya menunjukkan arah yang berbeda.
Soenarko mengungkapkan tiga alasan utama di balik pengunduran diri mereka.
Pertama, keputusan PKS untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang menurutnya terlibat dalam pelaksanaan Pilpres 2024 dengan cara yang tidak jujur.
Alasan kedua adalah dukungan PKS terhadap Bobby Nasution dalam Pilgub Sumatera Utara, yang dianggapnya mendukung politik dinasti.