"Ketiga, PKS dianggap tidak cukup mendengarkan aspirasi mayoritas rakyat dalam keputusan Pilkada mendatang, melainkan lebih dipengaruhi oleh kepentingan elit partai," tambah Soenarko.
BACA JUGA:Anies Ditinggal Partai Pendukung, Putusan Final PKB Gabung KIM, Bagaimana Sikap PKS?
BACA JUGA:NasDem Resmi Batal Dukung Anies, PKS dan PKB Segera Menyusul? Ridwan Kamil di Atas Angin!
Ketua Dewan Penasihat PKS, Tifatul Sembiring mengakui beberapa anggota dewan pakar memang memilih mundur dari partai.
Namun, ia menegaskan keputusan tersebut tidak menjadi masalah.
Apalagi mereka yang mundur hanya sebagian dari total 250 anggota dewan pakar.
“Itu (keputusan mundur dari dewan pakar PKS) hak mereka masing-masing," ujar Tifatul seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Selasa (27/8/2024).
BACA JUGA:Satukan Frekwensi, PKS Bergema Siap Menangkan Ngesti - Mat Amin di Pilkada Prabumulih
Tifatul memilih tidak mengomentari lebih jauh mengenai alasan pengunduran diri 28 dewan pakar tersebut.
Baginya, keputusan untuk keluar dari PKS merupakan bagian dari hak demokrasi setiap individu.
"Silakan saja, itu hak demokrasi masing-masing,” cetusnya.
Jika memang seseorang merasa cocok dengan PKS, maka dapat diteruskan.
BACA JUGA:PKS Pertimbangkan Gabung KIM Plus Dukung Ridwan Kamil, Ini Kata Anies, Yakin Jika…
Begitupun sebaliknya.