BACAKORAN.CO - Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu berusaha keras untuk menghindarkan pemilihan umum Pemilu dari hal-hal yang tidak diinginkan. Karena itu, bawaslu melakukan pemetaan kerawanan pemilu.
Menurut Anggota Bawaslu Lolly Suhenty, ada lima daerah yang memiliki kategori rawan tinggi berdasarkan pemetaan. 5 daerah itu adalah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Timur, dan Sulawesi Tengah.
Lolly mengatakan penting bagi semua pihak untuk memahami potensi kerawanan yang dapat mengganggu proses pemilihan yang demokratis.
"Pada tahun 2024 ini, Bawaslu menyusun pemetaan kerawanan pemilihan kepala daerah berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang telah diluncurkan," ungkap Lolly.
BACA JUGA:Herwyn Minta Anggota Bawaslu Contoh Buah Manggis, Apa Hubungannya Dengan Tugas Bawaslu di Pemilu?
"Caranya ya dengan membidik potret pilkada sebelumnya ditambah pemilu yang baru saja kita lewati,” lanjutnya.
Kata Lolly, pemetaan kerawanan menjadi basis data Bawaslu untuk menyusun program pencegahan dan pengawasan tahapan pemilihan.
Pemetaan kerawanan pemilihan bertujuan melakukan proyeksi dan deteksi dini terhadap potensi kerawanan pemilihan tahapan pencalonan, kampanye, serta pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan 2024.
"Pemetaan kerawanan yang telah dibuat ini datanya berasal peristiwa yang telah berjalan, lalu kita bagi berdasarkan indikator yang ada berdasarkan bobot nilai," terang Lolly.
Bawaslu sebut 5 daerah memiliki kerawanan tinggi pada pemilu-bawaslu-
BACA JUGA:Jelang Pilkada Serentak 2024, Ini Himbauan Bawaslu Untuk Pemilih Yang Belum Terdaftar
"Informasi ini menjadi kewajiban Bawaslu untuk menyebarluaskan ke masyarakat," terang wanita yang juga menbata sebagai Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas ini.
Lolly yang asal Cianjur ini mengingatkan bahwa moderasi beragama dan kesiapsiagaan terhadap potensi kerawanan pemilihan adalah dua hal yang saling berkaitan dalam menjaga keutuhan dan keberagaman bangsa Indonesia.
Karena itu, Lolly mengajak semua pihak untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan kelancaran proses pemilihan.
"Kita harus bersama-sama menjaga kedamaian, keberagaman, dan demokrasi di negeri ini," tukasnya.