Tragis! Puluhan Warga Keracunan Makanan di Sragen, Satu Orang Meninggal, ini Ungkap Kepala Dinas Kesehatan..

Minggu 08 Sep 2024 - 19:30 WIB
Reporter : Ainun
Editor : Ainun

BACAKORAN.CO - Kasus keracunan massal yang terjadi di Sragen, Jawa Tengah, baru-baru ini mengakibatkan satu warga meninggal dunia.

Kejadian ini berawal dari acara selapanan bayi yang dihadiri oleh sekitar 45 orang.

Acara tersebut menyajikan nasi tumpeng sebagai hidangan utama, yang diduga menjadi penyebab keracunan massal.

Korban meninggal dunia, Harsini, merupakan salah satu dari 30 warga yang mengalami gejala keracunan setelah menyantap nasi tumpeng tersebut.

BACA JUGA:Tega Banget! Royalti Lagu Asmalibrasi Fanny Soegi Cuma dapat Segini, Nomimalnya Bikin Sedih Netizen...

BACA JUGA:Bikin Mewek! Istri Curhat dengan ChatGPT Pura-pura Sebagai Suami yang Sudah Meninggal, Balasannya Nyata Banget

Ia sempat mendapat perawatan intensif di rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

Harsini meninggal setelah mengalami dehidrasi parah, namun penyebab pasti kematiannya masih dalam penyelidikan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti keracunan ini.

Kepala Dinas Kesehatan Sragen, Udayani Proborini menyatakan bahwa mereka tengah menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang dikonsumsi pada acara tersebut.

BACA JUGA:Gak Ada Ampun! Pelaku Pelecehan di KRL Kini Diblokir KAI Commuter

BACA JUGA:Royalti Fantastis, Kehidupan Miris: Fanny Soegi Ungkap Nasib Pencipta Lagu 'Asmalibrasi': Band Kok Serakah...

"Saat ini kami masih mendalami penyebab keracunan massal ini. Kami juga berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk melakukan audit klinis guna memastikan apakah korban meninggal murni akibat keracunan atau ada faktor lain seperti penyakit penyerta," jelasnya.

Sebanyak 30 orang yang mengalami gejala keracunan, seperti pusing, mual, dan muntah, langsung dibawa ke beberapa fasilitas kesehatan di Sragen.

Beberapa korban masih dirawat di Puskesmas dan rumah sakit, namun sebagian besar sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik.

Kategori :