BACAKORAN.CO - Anak Abah kembali disebut oleh direktur Eksekutif Trais Politika Agung Baskoro.
Ia menilai munculnya narasi ‘Anah Abah’ dilakukan pendukung Anies Baswedan untuk membangun posisi tawar.
“Anak Abah ini pengen membangun posisi tawar Abahnya, supaya tetap berada di orbit strategis kekuasaan dan ujungnya, nanti ya Abah ini menentukan siapa yang menang, siapa yang kalah, dan seterusnya,” ujar Agung.
Agung mengacu pada tabulasi data survey menuturkan, memang ada temuan menarik dari basis pendukung Anies Baswedan.
BACA JUGA:Pramono dan Rano Merasa Terkejut Saat Bertemu Anies di CFD : Itu Namanya Rezeki Anak Soleh...
Selain pemilih rasional, kata Agung, pendukung Anies Baswedan juga banyak terafiliasi dengan partai-partai islam.
“Kedua adalah pemilih-pemilih kritis terhadap pemerintahan presiden Jokowi, ini asal muasal pendukung Anies dan di banyak partai itu tersebar, di NasDem, PKB, PAN,” ucap Agung.
Oleh karena itu penting bagi ketiga pasangan calon pada Pilkada Jakarta untuk merasionalisasi program-programnya sehingga bisa diterima oleh pendukung Anies.
“Jadi kalau ditanya temporary atau tidak, tergantung bagaimana tiga kandidat ini mampu merasionalisasi program-program mereka sehingga bisa diterima oleh kalangan pemilih islam perkotaan yang kritis tadi,” ujar Agung.
BACA JUGA:Gagal Maju di Pilkada 2024, Anies Baswedan Akan Bentuk Partai Baru, Benarkah?
“Yang ketiga yang memang merasa puas dengan program-program Anies, karena approval rating Anies ini tinggi seperti itu, sehingga elektabilitasnya juga bagus. Nah tiga hal ini yang menjadi pekerjaan rumah semua partai ataupun kandidat yang maju untuk memastikan endorsan Anies situ mengalir kemana pada ujungnya,” tambahnya.