Meskipun profilnya tidak terlalu banyak diketahui publik, sedikit informasi mengenai latar belakang Cherry mulai terkuak dari kesaksian para karyawan.
Menurut informasi yang diungkap oleh korban C, Cherry adalah warga negara Hong Kong yang memiliki izin tinggal tetap (permanent residency) di Kanada.
Cherry pindah ke Kanada sejak usia 9 tahun, dan di sanalah ia bertemu dengan suaminya, Ken Lai, sebelum bersama-sama membangun Brandoville Studios.
Yang menarik, Cherry memiliki latar belakang di dunia Multi Level Marketing (MLM) dan bahkan mencapai peringkat ‘Blue Diamond’ di salah satu perusahaan MLM.
BACA JUGA:Miris! Siswa SMA Binus Simprug Dikeroyok dan Dilecehkan 30 Orang, Pelaku Diduga Anak Pejabat
Pengalaman inilah yang diduga ia bawa ke dalam sistem manajemen di Brandoville Studios.
Menurut kesaksian yang diungkapkan dalam tautan Canva tersebut, Cherry Lai menjalankan perusahaan dengan model yang mirip MLM.
Setiap karyawan yang berhasil merekrut orang baru untuk bergabung dengan Brandoville akan mendapatkan imbalan berupa bintang.
Semakin banyak bintang yang terkumpul, semakin besar peluang karyawan tersebut untuk menukar bintang-bintang itu dengan hadiah atau uang tunai.
BACA JUGA:Auto Boikot Bango! Ini Dia 9 Kecap Lokal Anti-Israel, No. 5 Paling Mantul Buat Masakan Enakmu
Sistem ini tentu menimbulkan pro dan kontra, terutama di kalangan karyawan yang merasa dieksploitasi.
Namun, dari sisi media sosial, Cherry tampaknya tidak terlalu aktif.
Akun X miliknya, @CherryLai2020, terakhir kali terlihat aktif saat ia memposting ulang cuitan dari akun resmi Brandoville Studios yang merayakan ulang tahun perusahaan ke-5 pada tahun 2024.
Selebihnya, ia jarang menunjukkan keberadaannya di dunia maya, membuat sosoknya semakin misterius di tengah kontroversi yang beredar.