Ade menjelaskan bahwa korban melaporkan adanya bullying dan pengeroyokan yang dilakukan oleh tiga siswa lain, disaksikan oleh sekitar 30 orang di lokasi.
BACA JUGA:Jadwal dan Panduan Lengkap Cetak Kartu Ujian SKD CPNS 2024 Kemenag dan Kemendikbudristek
BACA JUGA: Ayo, Cek Sekarang! Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS BPK RI 2024, Ini Linknya
Kasus ini mulai diusut setelah laporan korban masuk pada Januari 2024.
Namun, penanganan sempat memakan waktu karena upaya mediasi yang tidak membuahkan hasil.
"Kami sudah melakukan upaya diversi, yaitu mediasi khusus untuk anak-anak. Namun, pertemuan antara kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan," jelas Ade.
Menanggapi kasus ini, Anggota Komisi III DPR RI, Sari Yuliati, menegaskan pentingnya sikap adil dalam menangani kasus perundungan anak.
BACA JUGA:Segera Cek! 25 Link Resmi Hasil Kelulusan Seleksi Administrasi CPNS 2024, Pelamar Wajib Tau
Menurutnya, setiap pihak, mulai dari keluarga, kuasa hukum, hingga aparat penegak hukum, harus memastikan bahwa kasus ini diselesaikan dengan bijaksana dan adil demi masa depan anak-anak.
"Kita harus paham, kondisi korban sangat traumatis, namun kita juga tidak boleh berpihak hanya kepada satu sisi. Sebagai orang tua, kita harus memastikan persoalan ini diselesaikan dengan seadil-adilnya," kata Sari dalam rapat tersebut.
Sari juga mengingatkan agar profesi orang tua dari siswa yang terlibat tidak dijadikan alasan untuk memperkeruh situasi atau menciptakan narasi yang tidak sesuai dengan fakta.
"Ini bukan tentang siapa yang lebih kuat atau lebih berpengaruh. Ini tentang mencari kebenaran dan keadilan bagi anak-anak kita," lanjutnya.
BACA JUGA:Bikin Malu Indonesia, 2 Geng ART TKI Baku Hantam di Singapura, Bermula dari Masalah Sepele Ini!
BACA JUGA:Oknum Polisi yang Tertangkap Bersama Bandar 30 Kg Sabu Ternyata dari Jajaran Polda Sumsel
Sebelumnya, korban RE sempat menceritakan pengalamannya melalui podcast milik Uya Kuya.