BACAKORAN.CO - Serangan besar-besaran Israel di perbatasan lebanon mengundang banyak reaksi dari berbagai negara.
Seperti halnya negara Rusia tiba-tiba memberi pesan ke Israel kepada PM Benjamin Netanyahu.
Negeri Presiden Vladimir Putin itu meminta pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menarik pasukan di Lebanon.
Rusia bahkan memberi peringatan bahwa hal itu akan menyebabkan eskalasi kekerasan lebih lanjut di Timur Tengah (Timteng).
Israel sendiri sejak Selasa mengumumkan melakukan serangan darat terbatas ke Lebanon, dengan menurunkan pasukan komando dan terjun payung, di samping serangan jet tempur.
"Rusia mengutuk keras serangan terhadap Lebanon dan menyerukan kepada otoritas Israel untuk segera menghentikan permusuhan, menarik pasukan mereka dari wilayah Lebanon dan terlibat dalam pencarian nyata untuk cara-cara damai guna menyelesaikan konflik Timur Tengah," kata kementerian luar negeri Rusia.
"Jelas bahwa langkah yang diambil oleh militer dan kepemimpinan politik Israel setelah pembunuhan sejumlah pemimpin Hizbullah akan menyebabkan eskalasi kekerasan lebih lanjut di kawasan Timur Tengah," Lanjutnya.
Sementara itu, media resmi Lebanon melaporkan Israel kembali menyerang ibu kota Beirut, Rabu.
BACA JUGA:Dukungan Penuh! Inggris Bantu Israel Lawan Serangan Rudal Iran di Pangkalan Udara Nevatim
Jet tempur Israel menargetkan pinggiran kota, setelah semalaman terjadi serangan berulang kali di wilayah yang menjadi basis Hizbullah, proksi Iran di Lebanon.
Serangan Pesawat Israel menargetkan pinggiran selatan sebelum disertai dengan serangan melalui jalur darat.
Di sisi lain, juru bicara militer Israel Avichay Adraee dalam postingan media sosial menyerukan penduduk desa-desa di Lebanon selatan mengungsi.
Serangan yang terus dilakukan Israel di Lebanon terjadi saat Iran menembak 200 rudal ke Negeri Zionis.
BACA JUGA:Ratusan Rudal Iran Berhasil Tembus Israel hingga Tel Aviv 90 Persen Tepat Sasaran, Iron Dome Bobol?