Bahkan, Starmer mendesak warga negara Inggris di Lebanon untuk segera meninggalkan wilayah tersebut demi keselamatan.
BACA JUGA:Innalillahi! Marissa Haque Istri dari Ikang Fauzi Meninggal Dunia, Ini Kata Sang Adik
BACA JUGA:Sebelum Rudal Iran Menghantam, Israel dapat Serangan Tembakan dan 6 Orang Tewas di Tel Aviv
Starmer menambahkan bahwa ancaman dari Iran dan sekutunya, seperti Hizbullah, sudah terlalu lama mengganggu stabilitas kawasan.
"Kami mendukung penuh Israel dan hak mereka untuk membela diri. Iran harus segera menghentikan agresi ini," tegasnya.
Situasi memanas setelah Iran melancarkan serangan sebagai balasan atas kematian pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang terbunuh di Beirut pada Minggu sebelumnya.
Serangan ini menyusul operasi darat terbatas yang dilakukan Israel di Lebanon, membuat ketegangan kian meningkat.
BACA JUGA:Bukan Kaleng-kaleng, Ini Rudal Baru Iran yang Berhasil Jebol Iron Dome Israel, hantam Tel Aviv!
BACA JUGA:Usai Dilantik Menjadi DPR, Ini Janji dan Program Kerja Verrell Bramasta Sebagai Wakil Rakyat
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, memperingatkan akan bahaya "siklus eskalasi" yang dapat merugikan semua pihak.
Pemimpin Partai Konservatif, Rishi Sunak, juga menegaskan dukungannya terhadap hak Israel dalam mempertahankan diri, termasuk dari ancaman Hizbullah.
Dalam percakapan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Keir Starmer menekankan pentingnya de-eskalasi dan pengendalian diri dari semua pihak.
Para pemimpin Eropa sepakat bahwa stabilitas kawasan harus segera dipulihkan demi keamanan bersama.
BACA JUGA:Ratusan Rudal Iran Berhasil Tembus Israel hingga Tel Aviv 90 Persen Tepat Sasaran, Iron Dome Bobol?
BACA JUGA:Iran Gempur Israel: Ratusan Rudal Balistik Lolos dari Iron Dome, Tel Aviv Terancam Ini Skenarionya
Tak hanya itu, Inggris juga telah mempersiapkan penerbangan khusus untuk mengevakuasi warganya dari Lebanon, mengantisipasi kekerasan yang mungkin terus berlanjut.