BACAKORAN.CO - Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat setelah Iran meluncurkan serangan besar-besaran dengan ratusan rudal hipersonik ke wilayah Israel.
Tak lama setelah serangan tersebut, Israel merespons dengan melakukan serangan udara yang menargetkan Beirut, Lebanon, pada Rabu dini hari.
Suara ledakan keras terdengar di kota Beirut, menambah ketegangan yang telah memanas sejak serangan Iran.
Dilansir dari YouTube KompasTV, serangan rudal hipersonik Iran ini dianggap sebagai salah satu yang paling dahsyat dalam sejarah konflik antara kedua negara.
Rudal-rudal tersebut menghujani Israel setelah serangkaian serangan udara Israel sebelumnya.
Serangan ini menandai eskalasi konflik yang telah lama membara di kawasan tersebut.
Setelah serangan rudal dari Iran, Israel langsung bergerak cepat dengan membombardir wilayah Lebanon, khususnya daerah sekitar Beirut.
Menurut klaim dari pihak Israel, target utama serangan ini adalah kelompok Hizbullah, yang selama ini dianggap sebagai ancaman serius bagi keamanan Israel.
BACA JUGA:Presiden Rusia Mengutuk Keras Serangan Israel di Perbatasan Lebanon, Begini Tanggapan PM Netanyahu
Hizbullah, yang berbasis di Lebanon, memiliki hubungan erat dengan Iran dan telah lama dianggap sebagai lawan utama Israel di kawasan tersebut.
Pemerintah Israel bahkan telah memerintahkan penduduk di selatan Lebanon untuk meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.
Hal ini menunjukkan bahwa Israel tengah bersiap untuk serangan yang lebih besar dan intensif di wilayah tersebut.