Kasus Kematian Mahasiswi Untar, Pihak Kampus Pastikan Bukan Karena Skripsi ataupun Bullying

Selasa 08 Oct 2024 - 15:32 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

BACAKORAN.CO - Dari pihak Universitas Tarumanegara (Untar) membantah adanya dugaan mahasiswi berinisial E (8) sedang mengerjakan skripsi sebelum akhirnya tewas.

Seperti diketahui E (18) ditemukan tewas di kampus setelah menjatuhkan diri dari lantai 4 di salah satu gedung kampus.

"Bukan mahasiswa yang sedang skripsi. Bukan mahasiswa yang katanya proposal skripsinya ditolak, jadi ini yang perlu diluruskan," jelas Kepala Kantor Humas Untar Paula T Anggarina, Senin (7/10), dikutip bacakoran.co dari KompasTv, Selasa (8/10/2024).

Paula juga menjelaskan mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa baru di Universitas Tarumanegara (Untar).

BACA JUGA:4 Universitas Terbaik di Jakarta Barat dengan Pendidikan Berkualitas dan Fasilitas Modern, Salah Satunya UNTAR

BACA JUGA:6 Fakta Kasus Mahasiswi Untar Terjun dari Lantai 4, Curhat Beban Berat hingga Tinggalkan Catatan Berisi

"Terkait dengan status mahasiswa, ini adalah mahasiswa baru. Jadi angkatan 2024," ungkapnya.

Berdasarkan penjelasannya tersebut baru mengikuti proses belajar mengajar di Untar di pertengahan tahun 2024 di bulan Agustus.

"Jadi dua bulan, kurang lebih satu setengah sampai dua bulan (mengikuti proses belajar mengajar)," jelasnya.

"Kalau ada hal-hal yang mungkin terkait perkuliahannya, pertemannnya ini belum bisa terlihat, karena ini masih mahasiswa baru," terangnya.

BACA JUGA:Pihak Untar Buka Suara Terkait Tewasnya Mahasiswi yang Diduga Bunuh Diri di Kampus

BACA JUGA:Tragedi Mahasiswi Untar Terjun dari Lantai 4, Menguak Isi Diary Berbahasa Mandarin, Tak Ada Masalah Keluarga

Kemudian, dilansir dari KompasTV, Paula pun menepis adanya dugaan karena kasus bullying dalam kematian E (18).

"Kalau terkait dengan isu bullying, kami sudah berkomunikasi dengan internal kami di fakultas tempat almarhum berasal. Bisa dipastikan bukan perundungan karena di tempat kami sudah tidak ada lagi Ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus)," jelasnya.

Paula juga mengungkapkan masa pengenalan kampus terhadap mahasiswa/mahasiswi termasuk korban, dilakukan dengan memberi materi mengenai bela negara, kesehatan mental dan lainnya.

Kategori :