Runtuhnya Raksasa Boeing: Utang Menggunung, Produksi Macet, hingga PHK Massal!

Kamis 17 Oct 2024 - 10:13 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

Pembicaraan antara Boeing dan serikat pekerja mandek, tanpa ada rencana negosiasi lebih lanjut. CEO baru Boeing, Kelly Ortberg, mengumumkan perusahaan berencana memangkas 10 persen dari 171.000 karyawan globalnya sebagai langkah penghematan.

BACA JUGA:MENCEKAM! Penumpang Histeris Pintu Pesawat Jebol, Boeing 737 Max 9 Mendarat Darurat, Ini Sanksinya…

BACA JUGA:Sudah Oktober, Tiket Pesawat Tak Kunjung Turun, Menhub Budi Bongkar Permasalahannya!

Peringkat kredit Boeing telah turun ke level terendah yang masih layak untuk investasi, hanya sedikit di atas kategori "obligasi sampah".

Lembaga pemeringkat kredit utama juga memperingatkan Boeing berisiko mengalami penurunan peringkat lebih lanjut, yang dapat meningkatkan biaya pinjaman perusahaan.

Pada akhir Juni, utang jangka panjang Boeing melonjak menjadi USD 53 miliar, naik dari USD 10,7 miliar pada Maret 2019.

Peningkatan utang ini dipicu oleh pengandangan pesawat 737 Max selama 20 bulan setelah kecelakaan kedua, yang menghentikan produksi pesawat terlaris perusahaan itu.

BACA JUGA:Lion Air Group Diduga Lakukan Monopoli Harga Tiket Pesawat, KPPU Ungkap Indikasinya, Segera Mulai Penyidikan!

BACA JUGA:Buntut Panjang Isu Kasus Gratifikasi Jet Pribadi, Kaesang : Saya Nebeng Pesawatnya Temen Saya

Selama enam tahun terakhir, Boeing terus menghadapi berbagai masalah, dari yang memalukan hingga tragis.

Dua kecelakaan fatal pesawat 737 Max menewaskan 346 orang, yang memaksa Boeing mengaku bersalah karena menipu Administrasi Penerbangan Federal (FAA) dalam proses sertifikasi pesawat.

Seorang hakim federal saat ini sedang mempertimbangkan untuk menerima kesepakatan hukuman yang mencakup denda sebesar USD 487 juta dan pengawasan ketat terhadap perusahaan.

Namun, pengacara keluarga korban menilai hukuman tersebut masih belum cukup berat.

Kategori :