Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas, Netanyahu Sebut Perang di Gaza Bisa Berakhir Besok, Ini Syaratnya!

Jumat 18 Oct 2024 - 08:13 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

Sebelumnya Kabar tewasnya Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, diumumkan secara resmi oleh Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz.

BACA JUGA:Kabar Mengejutkan! Pimpinan Hamas Yahya Sinwar Dikabarkan Telah Tewas

BACA JUGA:Warga Israel Tuding Netanyahu Tak Layak Memimpin, Demonstrasi Desak Pembebasan Tahanan Hamas Makin Panas!

Sinwar dianggap sebagai otak di balik serangan Hamas yang terjadi pada 7 Oktober 2023.

"Pembunuh massal Yahya Sinwar, yang bertanggung jawab atas pembantaian dan kekejaman pada tanggal 7 Oktober, telah dihabisi oleh tentara IDF hari ini," ujar Katz dalam pernyataan resminya yang dilansir dari Reuters hari ini, Jumat (18/10/2024).

Sejauh ini, pihak Hamas belum memberikan tanggapan resmi terkait kabar kematian Sinwar.

Sebelumnya, Israel melakukan serangkaian serangan udara ke wilayah Gaza pada Kamis (17/10/2024), dengan target utama pemimpian Hamas Yahya Sinwar.

BACA JUGA:Enam Sandera Hamas Tewas di Reruntuhan Gaza, Netanyahu Didemo 700 Ribu Warga Israel, Ini Tuntutannya!

BACA JUGA:Hasil Investigasi Terbaru Ungkap Daftar Negara Pemasok Senjata Hamas Serang Israel, Ada dari Asia!

Menurut pengumuman terbaru dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Sinwar kemungkinan besar tewas dalam salah satu serangan tersebut.

Namun, lokasi pastinya belum dikonfirmasi.

Dalam operasi militer di Gaza, IDF melaporkan mereka berhasil mengeksekusi tiga teroris, dan salah satunya diduga adalah Yahya Sinwar.

Sinwar dikenal sebagai pemimpin Hamas yang keras dan dianggap sebagai otak di balik serangan besar Hamas pada 7 Oktober 2023.

BACA JUGA:Perundingan Gencatan Senjata di Gaza Gagal, Hamas Tolak Syarat Baru Israel, Apa Penyebabnya?

BACA JUGA:Israel Makin Terpojok, Dihujani Roket M90 oleh Hamas, Menanti Serangan Iran

Serangan tersebut menjadi pemicu aksi balasan brutal Israel di Jalur Gaza, yang hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina.

Kategori :