Pada Kamis (24/10/2024), harga emas dunia di pasar spot ditutup di level US$2.736,2 per troy ounce, naik 0,76 persen dari hari sebelumnya.
BACA JUGA:Kesempatan Borong! Mumpung Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp10.000, Jadi Segini!
BACA JUGA:Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Kembali Melonjak, Temurah Rp782.000, Saatnya Jual?
Kenaikan ini terjadi setelah koreksi terbesar dalam dua bulan terakhir yang terjadi pada Rabu (23/10/2024), di mana harga emas turun lebih dari 1 persen.
Pagi ini, harga emas di pasar Asia sedikit mengalami penurunan ke level US$2.734,74 per troy ounce, mencatatkan kenaikan sebesar 0,48 persen secara point to point.
Sepanjang Oktober, harga emas global telah naik 3,8 persen.
Ekspektasi Federal Reserve System alias The Fed akan menurunkan suku bunga acuan menjadi salah satu faktor yang mendorong kenaikan harga emas.
Berdasarkan CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin pada bulan November mencapai 95,5 persen, naik dari 91,8 persen pada hari sebelumnya.
Hingga akhir 2025, pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebanyak 135 basis poin.
Daniel Skelly dari Morgan Stanley Wealth Management menyatakan meski volatilitas pasar diprediksi meningkat menjelang laporan keuangan dan pemilihan presiden (pilpres) di AS, prospek jangka panjang untuk emas tetap kuat.
Emas dianggap sebagai aset yang menarik saat suku bunga turun karena mengurangi biaya peluang (opportunity cost) dalam memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.