Memanas! Pemimpin Hizbullah yang Baru Minta Israel Tinggalkan Lebanon: Keluar dari Tanah Kami

Kamis 31 Oct 2024 - 20:11 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

Qassem pun mengungkapkan jika hingga kini upaya politik untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel masih menemui jalan buntu.

Hizbullah berkoordinasi dengan Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, yang berperan sebagai penghubung utama dengan Amerika Serikat (AS) untuk menyampaikan serangkaian usulan terkait gencatan senjata.

“Sampai sekarang, belum ada rencana yang dapat diterima oleh Israel dan bisa dinegosiasikan,” ujar Qassem.

BACA JUGA:Lebanon Membara! Israel Klaim Bunuh Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Hizbullah

BACA JUGA:Israel Ketar-Ketir Hizbullah Luncurkan Serangan Roket Ke Dua Pangkalan Dekat Tel Aviv

Hizbullah, lanjutnya, saat ini melaksanakan rencana yang telah ditetapkan oleh pemimpin sebelumnya yang terbunuh dalam konflik yang terus berlangsung.

Qassem menyebut sejumlah serangan Israel dalam beberapa waktu terakhir telah menimbulkan dampak yang cukup besar pada Hizbullah.

Serangan ini termasuk ledakan peralatan komunikasi pada pertengahan September, serta pembunuhan mantan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Namun, Qassem memastikan Hizbullah berhasil bangkit kembali dalam waktu singkat setelah kematian Nasrallah, hanya dalam waktu delapan hari.

BACA JUGA:Hizbullah Serang Pangkalan Militer Israel dengan Rentetan Roket, Situasi Makin Memanas

BACA JUGA:Ledakan Keras Terdengar, Drone Hizbullah Hantam Kediaman PM Netanyahu di Caesarea Israel Utara

“Hizbullah masih memiliki kekuatan yang cukup untuk bertahan dalam perang panjang,” tuturnya.

Qassem resmi diangkat menjadi pemimpin Hizbullah menggantikan Nasrallah pada Selasa lalu, setelah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran kota Beirut pada akhir September.

Qassem merupakan salah satu pendiri Hizbullah dan sebelumnya menjabat sebagai wakil Nasrallah selama lebih dari tiga dekade.

Kategori :