Status level IV atau "Awas" menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik di gunung ini berada pada tingkat tertinggi, dan potensi letusan lanjutan tetap ada.
Kolom abu yang mencapai ketinggian 9 kilometer ini juga berpotensi berdampak pada penerbangan di sekitar wilayah NTT, meskipun hingga saat ini belum ada laporan gangguan jadwal penerbangan.
BMKG dan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) terus memantau perkembangan aktivitas gunung ini.
Para ahli vulkanologi diharapkan dapat memberikan analisis terbaru untuk membantu mengantisipasi dan meminimalisir dampak lebih lanjut.
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki ini menjadi pengingat bagi masyarakat di kawasan rawan bencana vulkanik untuk selalu waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan.*