"Ini menjadi catatan besar bagi kita, karena warga memilih berobat keluar negeri akibat keterbatasan pelayanan yang ada di rumah sakit kita,” ujar Ade.
Ia pun menggarisbawahi masalah komunikasi yang kurang optimal di rumah sakit.
Baik dari tenaga medis seperti dokter dan perawat maupun staf non-medis, dalam menyambut pasien.
BACA JUGA:ISPA Misterius Serang Anak-anak di Tiongkok, Kemenkes Keluarkan Edaran Siaga
BACA JUGA:Hasil Seleksi Administrasi PLD Kemenkes Diumumkan, Ini Link dan Cara Mengeceknya!
Menurutnya, ada sejumlah kendala lain yang sering dikeluhkan masyarakat.
Seperti keterbatasan jumlah kamar dan lahan parkir, antrean panjang, hingga kebersihan di fasilitas rumah sakit.
Oleh karenanya, Ade menegaskan pentingnya pembaruan dan perbaikan menyeluruh dalam pelayanan rumah sakit agar masyarakat tidak merasa perlu mencari pengobatan di luar negeri.
Jika tidak ada reformasi yang signifikan, dikhawatirkan hal ini hanya akan menjadi rutinitas yang tak membawa perubahan nyata bagi sektor kesehatan," ujarnya kepada Azhar Jaya, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes.
BACA JUGA:Viral TikTok Kasus Monkeypox Merajalela di Jakarta Kemenkes Siapkan Vaksinasi Mpox Untuk 5 Orang
BACA JUGA:Panik! Plafon Ruang Bedah RSUD Soeroto Ngawi Ambrol, Pasien dan Pengunjung Berlarian
Rapat tersebut diharapkan dapat mendorong Kemenkes dan rumah sakit vertikal untuk melakukan pembenahan yang lebih serius, demi meningkatkan layanan kesehatan dan memenuhi kebutuhan pasien dalam negeri secara optimal.