Erdogan Peringatkan Barat Atas Doktrin Nuklir Rusia Sebagai Bentuk Pertahanan Diri

Rabu 20 Nov 2024 - 20:52 WIB
Reporter : Desta
Editor : Desta

BACAKORAN.CO - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Barat harus memperhatikan doktrin nuklir Rusia yang diperbarui.

Hal tersebut mencerminkan hak dan kemampuan Moskow untuk mempertahankan diri dari berbagai ancaman musuh.

Moskow mengungkap usulan perubahan pada pencegah strategisnya pada bulan September, sementara Ukraina masih menuntut izin menggunakan senjata Barat untuk serangan jarak jauh ke wilayah Rusia.

Doktrin baru tersebut secara resmi diadopsi Rusia pada hari Selasa (19/11/2024), beberapa jam setelah rudal Ukraina yang dipasok Amerika Serikat (AS) digunakan untuk menargetkan Wilayah Bryansk.

BACA JUGA:Joe Biden Absen Foto Bareng Pemimpin G20, Masalah Logistik atau Aksi Boikot Kehadiran Rusia?

BACA JUGA:Biden Beri Lampu Hijau! Ukraina Siap Ledakkan Target di Rusia dengan Rudal Jarak Jauh AS

“Saya pikir pernyataan Rusia ini, terutama, merupakan tindakan yang diambil sebagai tanggapan atas sikap yang diambil terhadapnya, terkait penggunaan senjata konvensional,” ungkap Erdogan.

“Saya pikir masalah ini harus dipertimbangkan oleh pejabat NATO. Rusia memiliki hak dan kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri dan mengambil tindakan untuk pertahanannya. Dan Rusia terpaksa mengambil tindakan ini,” Jelasnya.

Gedung Putih tidak mengonfirmasi atau membantah laporan tersebut, tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim pada hari Selasa bahwa laporan itu benar.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan Barat bahwa penggunaan rudal jarak jauh oleh Kiev akan mengubah karakter konflik Rusia-Ukraina dan menjadikan NATO sebagai peserta langsung dalam permusuhan tersebut.

BACA JUGA:AS dan Korsel Kompak Desak Pasukan Korut Angkat Kaki dari Rusia, Begini Ungkap Menteri Pertahanan

BACA JUGA:Korea Utara Kirimkan Tentaranya ke Rusia Demi Bantu Peperangan Melawan Ukraina, Begini Penjelasan Putin

AS dan sekutunya telah menyalurkan bantuan senilai hampir USD200 miliar ke Ukraina sejak 2022, sambil bersikeras hal ini tidak menjadikan mereka sebagai pihak dalam konflik tersebut.

Meskipun merupakan negara anggota NATO, Turki belum menerapkan sanksi terhadap Rusia dan telah mempertahankan hubungan dengan Moskow dan Kiev.

Baik Rusia maupun Ukraina adalah tetangga Turki, ujar Erdogan kepada wartawan di Brasil, seraya mencatat Ankara harus melindungi hubungan bilateralnya dengan keduanya.

Kategori :