BACAKORAN.CO - Polisi Polda Kepulauan Riau melakukan penggerebekan besar-besaran terhadap dua kamar di sebuah apartemen mewah di Batam, yang selama ini dijadikan markas untuk operasi judi online.
Dalam penggerebekan tersebut, 11 orang berhasil ditangkap, termasuk dua pemilik dan pengelola situs judi online.
Penggerebekan ini dilakukan di apartemen yang terletak di kawasan Lubuk Baja, Batam.
Polisi berhasil membongkar kegiatan ilegal yang telah berjalan selama 7 bulan di dua kamar yang terletak di lantai 12 dan lantai 17.
BACA JUGA:Terungkap! 80 Ribu Pemain Judi Online Anak Usia di Bawah 10 Tahun, Kecanduan Lantaran Ini!
BACA JUGA:Fantastis! Menko Polkam Sebut Selama 2024, Perputaran Uang Judi Online Menyentuh Angka Rp900 Triliun
Para pelaku, yang umurnya berkisar antara 18 hingga 20 tahun, terdiri dari operator dan pengelola situs judi online.
Dua orang yang terlibat, yakni CW dan DN, merupakan pemilik dan pengelola dari tiga situs judi online yang mengoperasikan berbagai permainan dengan omzet mencapai ratusan juta per hari.
Kegiatan judi online ini menyasar para pemain dari berbagai daerah, dengan rata-rata 600 pemain terdaftar di situs yang dikelola setiap harinya.
Polisi mengungkapkan bahwa praktik perjudian ini menggunakan metode baru, yaitu dengan menjadikan apartemen mewah sebagai markasnya.
BACA JUGA:23 Pelaku Mafia Situs Judi Online
BACA JUGA:Mensos Gus Ipul Tegaskan, Bansos Hanya untuk Masyarakat, Bukan Para Pelaku Judi Online!
Sebelumnya, pelaku perjudian online di Kepulauan Riau lebih sering menggunakan rumah mewah atau ruko sebagai tempat operasional.
"Pengungkapan ini menunjukkan modus yang cukup baru di wilayah ini," ujar Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah, Kapolda Kepulauan Riau, dilansir dari kanal youtube Beritasatu.
Ia menambahkan bahwa dalam penggerebekan tersebut, selain menangkap para pelaku, polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan situs judi online yang mereka kelola.