BACAKORAN.CO - Semarang kembali digemparkan dengan insiden penembakan yang menewaskan G, seorang pelajar SMKN 4 Semarang, pada Minggu dini hari, 24 November 2024.
Polisi menyebut kejadian itu bermula dari tawuran antar dua kelompok geng, namun keterangan ini mendapat bantahan dari saksi di lokasi.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi ketika polisi berupaya melerai tawuran antara geng Pojok Tanggul dan Seroja.
Menurut Irwan, anggotanya diserang terlebih dahulu oleh para pelaku, sehingga terpaksa mengambil tindakan tegas yang berujung pada penembakan.
BACA JUGA:Anggota Paskibraka Semarang Tewas Ditembak Polisi Saat Bubarkan Tawuran, Korban Anggota Gangster?
“Tawuran terjadi di sekitar lokasi. Anggota kami merasa terancam karena diserang, sehingga dilakukan tindakan tegas untuk melindungi diri,” ungkap Irwan.
Namun, pernyataan polisi dibantah oleh satpam Perumahan Paramount, tempat kejadian berlangsung.
Dilansir dari kanal youtube Tribunnews, satpam yang enggan disebutkan namanya itu mengaku tidak ada tanda-tanda tawuran pada malam kejadian.
“Kalau memang ada tawuran, kami pasti tahu dan langsung melaporkannya ke atasan. Tapi malam itu tidak ada apa-apa di sini,” tegasnya.
Ia juga menyebut rekannya yang bertugas malam memastikan situasi di sekitar perumahan dalam keadaan kondusif.
Keterangan polisi yang menyebut korban bagian dari gengster juga diragukan oleh pihak SMKN 4 Semarang.
Wakil Kepala Kesiswaan, Agus Riswantini, menegaskan bahwa G, bersama dua siswa lain yang juga menjadi korban, dikenal sebagai murid berprestasi dan aktif dalam organisasi sekolah, seperti Paskibra.