“G tidak mungkin tawuran, apalagi hanya bertiga. Mereka ini anak-anak yang baik dan aktif di organisasi. Kalau ada kegiatan di luar, pasti kegiatannya positif,” ujar Agus.
BACA JUGA:Klarifikasi BPIP Terkait Paskibraka 2024, Tak Ada Paksaan Lepas Jilbab!
Korban lain, S, kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Tugurejo, sementara A sudah diperbolehkan pulang.
Sementara itu, anggota polisi yang diduga terlibat dalam insiden ini telah diamankan oleh Paminal Propam untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kejadian ini memunculkan pertanyaan besar mengenai fakta sebenarnya di balik insiden tersebut.
Benarkah ada tawuran seperti klaim polisi, ataukah ada kesalahan prosedur yang harus diungkap secara transparan?
BACA JUGA:Keyla Azzahra Purnama! Dari Atlet Voli PBV Hingga Paskibraka Nasional”
BACA JUGA:220 Pelajar Ikuti Seleksi Paskibraka
Kejadian tragis menimpa seorang siswa SMK sekaligus anggota Paskibraka di Semarang, Jawa Tengah.
Siswa kelas 11 jurusan Teknik Mesin itu tewas akibat luka tembak yang terjadi saat tawuran antar pelajar, Sabtu malam (25/11).
Selain itu, rekannya juga mengalami luka tembak dan kini menjalani perawatan di rumah sakit.
Kepala Kepolisian Kota Besar Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mengungkapkan bahwa penembakan tersebut dilakukan oleh anggota polisi yang bertugas melerai tawuran antar dua kelompok geng, yaitu Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok.
“Tindakan tegas dilakukan setelah anggota polisi diserang oleh salah satu kelompok geng yang terlibat tawuran,” ujar Irwan dilansir dari kanal youtube KompasTV.