BACAKORAN.CO - Salah satu jagoan partai PDIP paslon Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi yang sementara tertinggal jauh dari Andra Sony-Achmad Dimyati Natakusumah.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat untuk mengumpulkan bukti intimidasi aparatur negara, terutama politik uang.
Langkah itu sebagai bentuk perlawanan dalam koridor hukum pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
"Kumpulkan setiap bukti intimidasi aparatur negara, terutama juga money politics (politik uang)," ujar Megawati.
BACA JUGA:Pramono-Rano Bakal Sambangi Kediaman Megawati Usai Nyoblos, Ada Apa?
Dia juga mengajak masyarakat untuk mengumpulkan bukti yang menunjukkan ketidaknetralan penjabat kepala daerah, berikut dengan tekanan yang diberikan kepada kepala desa.
Selain itu, Megawati juga mengajak masyarakat untuk mengumpulkan berbagai bukti yang menunjukkan mobilisasi bantuan sosial (bansos) yang dilakukan secara masif dan praktik-praktik politik uang yang terjadi.
Megawati menegaskan bahwa penggunaan penjabat kepala daerah hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral tidak boleh dibiarkan.
Dia pun mengungkit kembali putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan aparatur negara yang tidak netral bisa dipidanakan.
BACA JUGA:Sinyal Oposisi Kuat! Prabowo Tak Panggil Kader PDIP, Megawati Absen di Pelantikan?
Menurut dia, ketika segala sesuatu bisa dimobilisasi oleh kekuasaan, maka yang terjadi adalah pembungkaman.
Apa yang terjadi saat ini, menurut Megawati, sudah di luar batas-batas kepatutan etika, moral, dan hati nurani.
"Saya serukan terus-menerus, jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran," ucap putri Proklamator Sukarno tersebut.