RA sendiri mengajukan penangguhan penahanan dengan alasan sebagai ibu dari anak berusia satu tahun dan tulang punggung keluarga.
Kuasa hukumnya, Raden Ariya menyebut kliennya memiliki 33 sertifikat pelatihan dan beberapa produk ber-BPOM.
BACA JUGA:5 Fakta Mengejutkan Dokter Kecantikan Abal-Abal 'Ria Beauty' yang Akhirnya Dibekuk Polisi
Namun, kasus ini tetap mengundang spekulasi adanya persaingan bisnis di balik pelaporan tersebut.
Praktik Ria Beauty terungkap berkat penyelidikan polisi setelah melihat promosi masif di media sosial.
Penggerebekan dilakukan di sebuah hotel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, tempat RA melayani pelanggan.
Saat itu, ditemukan tujuh pasien yang sedang menjalani treatment.
BACA JUGA:Viral! Klinik Abal-abal Ria Beauty Digrebek Pihak Kepolisian, Tenyata Owner Lulusan Ini
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya berhati-hati dalam memilih layanan kecantikan.
Pastikan klinik memiliki izin resmi dan tenaga profesional agar terhindar dari risiko kesehatan.
Untuk RA, kini proses hukum terus berlanjut di Polda Metro Jaya.
Polda Metro Jaya menangkap Ria Agustina, pemilik klinik kecantikan Ria Beauty, atas praktik kecantikan yang tidak memenuhi standar. Ria diketahui sering mempromosikan layanan ekstremnya melalui media sosial, yang memicu sorotan karena prosedurnya menyebabkan luka pada pasien. pic.twitter.com/D6c5hESzTc
— Poldametrojaya (@Poldametrojaya_) December 7, 2024