BACAKORAN.CO -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Selatan (Sumsel) dan Pengurus Cabang (PC) NU se Sumsel tegak lurus pada Pengurus Besar (PB) NU dibawah Kepemimpinan Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf. Mereka juga menolak Musyawarah Luar Biasa (MLB) yang hendak di gelar oknum di NU.
Pernyataan ini ditegaskan Rois Syuriah PWNU Sumsel KH Muhammad Dainawi Gerentam Boemi didampingi Ketua PWNU Sumsel KH Muflikhul Hasan SAg MSi di Kantor PWNU Sumsel, Minggu 8 Desember 2024.
"Kami PWNU Sumsel dan PCNU se Sumsel tegas menolak rencana dan ajakan MLB oleh segelintir orang yang ingin merorong organisasi,"ujar Muflikhul Hasan.
Pernyataan itu disampaikan keduanya dalam acara Silaturahim Jajaran PWNU Sumsel sekaligus Pembukaan Pengajian Tafsir Hadits Bersanad di Kantor PWNU Sumsel di Jl Mayor Salim Batubara, Lr Nurul Huda, Kelurahan Sekip Jaya Kecamatan Kemuning Kota Palembang.
BACA JUGA:Picu Pro-Kontra, Apakah Muktamar Luar Biasa NU Bakal Tetap Digelar? Ini Kata Gus Salam!
BACA JUGA:Isu Pembubaran Muktamar Luar Biasa, Gus Salam Tanggapi Dengan Santai, Ini Ternyata Alasannya...
Saat ini kata Muflikhul Hasan, tidak ada satu alasanpun yang layak dijadikan landasan untuk dilakukannya MLB." Selain itu tidak ada urgensinya menggelar MLB. Karena itu apapun upaya orang untuk mengganggu integritas organisasi akan kami tolak,"tegasnya.
Sebagai realisasi penolakan MLB itu menurutnya, PWNU dan PCNU se Sumsel telah menandatangani pernyataan penolakan MLB dan segera dikirim ke PBNU."Sekali lagi kami tegaskan PWNU dan PC NU se Sumsel tegak lurus dengan PBNU,"ucapnya.
Lebih lanjut Muflikhul Hasan mengatakan saat ini PWNU Sumsel dengan struktur kepemimpinan organisasi yang baru terpilih terus berupaya memupuk persatuan dan kesatuan baik di internal organisasi maupun eksternal. Pihaknya juga tengah berupaya "menyemarakkan" kegiatan di PWNU Sumsel dengan kegiatan-kegiatan keagamaan.
"PWNU Sumsel memiliki kantor yang luas. Kantor ini setiap hari selalu terbuka dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan oleh kader-kader NU, baik PWNU sendiri, Muslimat, Fatayat, Ansor, PMII, IPNU dan lainnya,"ujarnya. "Sehingga kedepan kantor PWNU ini semakin semarak dengan kegiatan-kegiatan keagamaan,"katanya.
BACA JUGA:Nahdlatul Ulama Pernah Jadi Partai Politik, Wong Palembang Simpan Buktinya
BACA JUGA:Ratusan Kader Nahdlatul Ulama Sumsel di Gembleng Menjadi Penggerak, Sekda Ogan Ilir Turut Serta
"Namun Kami titip pesan khususnya kepada kader-kader muda agar tetap menjaga marwah NU dan Marwah Kantor PWNU, karena kantor ini berada di lingkungan masyarakat. Kita harus tenggangrasa, tepo seliro, saling menghargai dengan warga sekitar,"tukasnya.
Rois Syuriah PWNU Sumsel KH Muhammad Dainawi Gerentam Boemi mengingatkan agar PWNU Sumsel tidak mencari makan di NU, melainkan berupaya untuk menghidupi organisasi yang diketahui sudah mempunyai nama besar.
"Jangan kite cakau makan di NU, tapi kita nak ngenjuk makan NU, nak majukah (jangan kita mencari makan di NU tapi kita mau memberi makan NU, agar organisasi ini maju ),"ujar Pimpinan Pondok Pesantren Al Haramain, Semendo, Kabupaten Muara Enim itu dalam logat daerah yang kental.
"Sehingga NU ini tetap berkiprah di masa yang akan datang,"katanya.
BACA JUGA:Heri Amalindo: Alhamdulillah Harlah ke-101 NU Sumsel Sukses
BACA JUGA:Duel Maut! Redmi 14C vs POCO C75 Perbandingan HP Rp1 Jutaan, Mana yang Lebih Gahar?
Kiyai kharismatik yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Darul Hadis Malang dan pernah menimba ilmu di Makkah dan Madinah itu mengutip hadis Nabi Muhammad SAW tentang dua kelompok yang jika seiya sekata, nasehat-menasehati, tolong menolong, bantu membantu, maka negara akan berjalan dengan baik.
صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي إِذَا صَلُحَا صَلُحَتِ الْأُمَّةُ وَإِذَا فَسَدَا فَسَدَتِ الْأُمَّةُ: السُّلْطَانُ وَالْعُلَمَاءُ
“Dua golongan umatku ketika baik maka umat menjadi baik jika rusak maka rusaklah umat; pemerintah dan ulama.”
Terlebih lagi menurtunya saat ini Indonesia memiliki Presiden yang baru yang telah bertindak nyata diantaranya dalam memberentas judi online, korupsi dan narkoba.
Sementara itu Pembukaan Pengajian Tafsir Hadits yang di sampaikan KH Muhammad Dainawi Gerentam Boemi juga dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Sumsel Dr H Syafitri Irwan SAg MPdI.
Pembukaan pengajian diawali dengan membahas Kitab Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al Adzkar An Nawawiyah