BACAKORAN.CO - Setiap tahun, ketika bulan Desember tiba, umat Islam kerap disorot dalam diskusi seputar toleransi, terutama terkait perayaan Natal.
Pertanyaan yang sering muncul adalah bolehkah seorang Muslim mengucapkan Merry Christmas?
Untuk menjawab ini, tim bacakoran.co akan mengutip dari isi ceramah Ustaz Felix Siauw.
Natal, bagi umat Kristiani, adalah hari raya yang merayakan kelahiran Yesus Kristus, yang diyakini sebagai Tuhan oleh mereka.
BACA JUGA:Lebih Mulia dari Jihad! Ustaz Hanan Attaki Ungkap Amalan Paling Dicintai dan Terbaik di Mata Allah
BACA JUGA:Banyak Masalah? Ustaz Hanan Attaki Bongkar Rahasia Dahsyat Shalat Subuh, Kunci Keajaiban Hidup!
Namun, dalam Islam, Isa al-Masih atau Yesus Kristus bukanlah Tuhan, melainkan salah satu Nabi dan Rasul Allah yang mulia.
Dalam Islam, konsep tauhid keesaan Allah sangat fundamental.
Surat Al-Ikhlas menjelaskan, "Qul huwallahu ahad, Allahu somad, lam yalid wa lam yulad, wa lam yakun lahu kufuwan ahad"
Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat bergantung. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
BACA JUGA:Banyak Masalah? Ustaz Hanan Attaki Bongkar Rahasia Dahsyat Shalat Subuh, Kunci Keajaiban Hidup!
Karena itu, mengucapkan Merry Christmas dianggap bertentangan dengan prinsip tauhid.
Karena secara tidak langsung memberikan dukungan pada keyakinan yang berbeda dengan akidah Islam.
Pandangan Ustaz Felix Siauw
Ustaz Felix Siauw menegaskan bahwa toleransi tidak berarti ikut serta dalam keyakinan atau perayaan agama lain.
Toleransi adalah sikap saling menghormati tanpa harus melibatkan diri dalam ibadah atau simbol-simbol keagamaan mereka.