
BACAKORAN.CO - Netizen menduga kuat TNI AL mengetahui pemasang pagar laut Tangerang.
Dari postingan X/@dusrimulya, ia menyebutkan letak lokasi Pos TNI AL dengan lokasi Pagar Laut di Teluknaga, Tangerang sangat berdekatan.
Bahkan ia menyebutkan bahwa intel TNI AL pasti mengetahui gerakakn tanpa izin di laut.
Hal ini menambah dugaan kuat terlibatnya TNI AL terhadap pemasangan pagar laut Tangerang tersebut.
"Kan gua bilang apa ???? Masa iya Pos TNI AL cma bbrp ratus km dr pagar laut mereka gak tau siapa pelakunya, Intel mrk pasti bergerak klo ada gerakan tanpa izin" Tulisnya di postingan X/@dusrimulya menanggapi postingan Democrazy Media.
BACA JUGA:Pagar Laut di Tangerang Dicabut Oleh 600 Anggota TNI AL dan Warga, Penyelidikan Tetap Dilanjutkan!
BACA JUGA:Arahan Prabowo: TNI AL Bekerjasama Dengan Masyarakat Cabut Pagar Laut di Tanggerang
Bahkan, dilansir dari Democrazy Media, menyebutkan bahwa adanya pengakuan dari nelayan tentang pagar laut milik Agung Sedayu Group, namun nelatan malah disuruh diam.
Menanggapi hal ini, netizen di media sosial semakin berpikir bahwa kondisi di Indonesia kian memprihatinkan.
"Pengakuan nelayan bhw pagar laut milik Agung Sedayu , lapor ke TNI AL malah disuruh Siam ; ,,, kalo benar demikian Indonesia ini sdh sakit parah" Tulis akun X/susno duadji @susno2g.
"indonesia menanti kehancuran!!!" Tulis akun X/ardan @ardhanx805.
BACA JUGA:Tragis! Oknum TNI AL Bunuh Gadis di Sorong Usai Seks Oral dalam Mobil, Begini Kronologinya
"rusak..., rusak ! berarti sebelum dilaporkan sebenarnya mereka sudah tau, tapi diam aj. dan ketika ad masyarakat yg juga tau, malah disuruh diam juga.????" Tulis akun X/papazola @zola_papazola2.
"@Puspen_TNI kok negara kalah dng cuan" Tulis akun X/Polem @Umar83638540.
Kan gua bilang apa ????
— 12% Buat Pejabat (@dusrimulya) January 18, 2025
Masa iya Pos TNI AL cma bbrp ratus km dr pagar laut mereka gak tau siapa pelakunya
Intel mrk pasti bergerak klo ada gerakan tanpa izin https://t.co/ov0mCL7EJq pic.twitter.com/68JQ2fpuyX
Berikut selengkapnya penyelidikan pagar laut di Tangerang yang tetap dilanjutkan walaupun telah dicabut oleh 600 anggota TNI AL dan warga.