Evakuasi Dramatis 400 WNI Terjebak di Sarang Mafia Scam Myanmar, Akhirnya Bisa Pulang ke Indonesia!

Selasa 18 Mar 2025 - 09:34 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin
Evakuasi Dramatis 400 WNI Terjebak di Sarang Mafia Scam Myanmar, Akhirnya Bisa Pulang ke Indonesia!

BACAKORAN.CO – Terjebak dalam jaringan mafia scam di Myanmar, 400 Warga Negara Indonesia (WNI) akhirnya berhasil diselamatkan dan dipulangkan ke Tanah Air.

Pada Senin (17/3/2025) waktu setempat, ratusan WNI yang menjadi korban eksploitasi sindikat penipuan online berhasil dievakuasi dari Myawaddy, Myanmar, sebuah wilayah konflik yang menjadi sarang kejahatan siber.

Evakuasi Dramatis: Dari Myanmar ke Indonesia

Para korban diseberangkan ke Maesot, Thailand, melalui 2nd Friendship Bridge, sebelum akhirnya melakukan perjalanan darat sejauh sembilan jam menuju Bandara Don Mueang, Bangkok.

BACA JUGA:Sarang Penipuan Online Berkedok Kasino! 450 Ditangkap, 5 Bos China Diringkus!

BACA JUGA:Banyak yang Terjebak! Jelang Tahun Baru 2025, Ini 7 Modus Penipuan Online Terkini yang Wajib Kamu Tahu

Sebelum diterbangkan ke Indonesia, mereka menjalani screening kesehatan dan pemeriksaan identitas melalui National Referral Mechanism.

Para WNI kemudian diberangkatkan dengan pesawat charter ke Jakarta, di bawah pengawalan ketat dari Tim Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok dan Yangon, serta Hubinter Polri.

Kondisi Korban: Siapa Saja Mereka?

Rombongan WNI yang berhasil dievakuasi terdiri dari 313 laki-laki, 87 perempuan (termasuk lima ibu hamil), berasal dari 21 provinsi, dengan jumlah terbesar dari Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jakarta, dan Sulawesi Utara.

BACA JUGA:Begini Cara Mengindari Modus Penipuan Online Di Era Digital

BACA JUGA:Heboh! Beredar Video 4 WNI yang Minta Tolong Presiden Prabowo Karena Disekap di Myanmar: Kami Tidak Kuat Pak!

Seluruh WNI dilaporkan dalam kondisi sehat.

Misi Penyelamatan Berkat Koordinasi Intensif

Keberhasilan evakuasi ini tidak lepas dari koordinasi intensif dengan otoritas Thailand dan Myanmar.

Kategori :