Itu karena Eric Samola, wakil pemegang saham mayoritas saat itu, tahu Jawa Pos sangat maju tanpa modal dari para pemegang saham.
BACA JUGA:Keluarga Brigadir Nurhadi Ingin Pelaku Dihukum Seberat-beratnya: Hukum Mati!
Tidak ada pemegang saham yang setor modal di awal kebangkitan Jawa Pos di tahun 1982 itu.
Modal satu-satunya adalah utang: PT Grafiti Pers mengeluarkan uang untuk membeli Jawa Pos dari pemilik lama yang sudah berumur 90 tahun: The Chung Shen.
Eric Samola adalah dirut PT Grafiti saat itu.
Dalam dua tahun, Eric minta kembali uang itu. Dari kas Jawa Pos.
BACA JUGA:PARAH! PPATK Temukan 571 Ribu Penerima Bansos Ternyata Pemain Judi Online, Kok Bisa?
Maka uang Grafiti pun sudah dikembalikan utuh. Seluruhnya. Itu uang dari hasil kerja kami di Jawa Pos.
Sebenarnya saat itu Jawa Pos masih miskin.
Tapi Eric Samola berkeras minta agar uang pembelian Jawa Pos itu dikembalikan ke PT Grafiti.
Latar belakangnya adalah agar Eric tidak disalahkan pemegang saham Grafiti yang lain.
BACA JUGA:Berapa Besar Aliran Dana Korupsi Diterima Eks Wali Kota Palembang Harnojoyo? Ini Kata Kejati Sumsel!
BACA JUGA:Viral! Polantas Bogor Cekcok dengan Pengendara saat Kawal Anak Sakit yang Terjebak Macet
Yakni mengapa menggunakan uang untuk membeli koran kecil di daerah yang tidak ada harapan.
Dengan mengembalikan uang itu Eric tidak akan disalahkan bila akhirnya kelak Jawa Pos tidak bisa maju di tangan Dahlan Iskan.