Pisah Jalan Jokowi dan PDIP di Depan Mata, Siapa Yang Diuntungkan?
Jokowi pecah kongsi dengan PDIP--
Beberapa hari kedepan dan seterusnya, akan terbentuk persepsi bahwa Jokowi telah menghianati partainya, telah menzolimi ibu Mega.
BACA JUGA:MK Sidang Batas Usia Capres - Cawapres Maksimal 70 Tahun, Kini Prabowo Terancam Pilpres 2024
Meski kita ngga tau apa yang sebenarnya, namun dikalangan massa PDIP dan pendukung Jokowi dari kalangan rakyat kecil, persepsi ini sudah mulai merasuk.
Pada level selanjutnya adalah persepsi bahwa Jokowi ingin membangun dinasti atau kerajaan politiknya bersama anak-anaknya. dua persepsi ini memang tidak salah.
Gibran akan muncul sebagai representasi nepotisme rezim Jokowi yang mencemari Gen Z dan milenial.
Politisi muda yang tidak punya idealisme, pragmatis dan menjadi barang bawaan ayahnya (boneka) untuk transaksi-transaksi politik belakang layar, atau seperti sapi yang diikat dan diperdagangkan.
Gibran adalah contoh kegagalan anak muda dalam berpolitik yang nihil nilai-nilai idealisme, tanpa ideologi dan akhirnya terjerat dalam nepotisme serta dagang sapi ayahnya.
BACA JUGA:Sah! Ganjar Berpasangan Mahfud, Kian Sengit Pertarungan Pilpres 2024
Nampaknya agak sulit bagi Jokowi untuk kembali ke PDIP. hard for him to get back in track.
PDIP tidak punya tradisi menerima kembali kader yang membelot dan main dua kaki.
Jika Jokowi sudah dianggap membelot, main dua kaki, melakukan dansa politik seperti yang disinggung oleh Bu Megawati di Rakernas, maka kemungkinan besar beliau sudah tidak dianggap lagi keberadaannya di PDIP.
Kecuali Pramono Anung dan Yasonna Laoly atau Luhut bisa memfasilitasi rekonsiliasi, maka agak sulit melihat Jokowi kembali ke PDIP.
Pendukung Ganjar Pranowo seharusnya sudah berhenti berharap tentang Jokowi.
Sebaiknya fokus saja berperang dan memenangkan Ganjar-Mahfud menghabiskan energi untuk Jokowi adalah keliru.
BACA JUGA:Disebut Bakal Resmikian Tol Indraprabu, Warga Siap-siap Sambut Jokowi