Astagfirullah! 23 Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pertanian Ini Rata-rata Usia Produktif
PRODUKTIV: Dinkes OKU Timur ungkap bahwa 23 penderita HIV/AIDS di OKU Timur usia produktif--
BACAKORAN.CO – Penderita penyakit HIV/AIDS ternyata sudah masuk wilayah Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur, mengaku hingga saat ini sudah mendeteksi ada 23 orang pederita HIV/AIDS di Bumi Sebiduk Sehaluan itu.
"23 Kasus ini yang melapor atau yang terdeteksi di OKU Timur. Semua sudah pada fase akhir," kata Kabid P2P Dinas Kesehatan OKU Timur, Umaida Kosim, Selasa 7 November 2023.
Dia melaporkan dari 23 kasus tersebut, paling banyak diderita oleh usia produktif atau di bawah usia 40 tahun.
Menurutnya, mungkin angka kasus terjangkit HIV/AIDS di OKU Timur lebih banyak lagi yang belum terdeteksi.
Diketahui, human immunodeficiency virus atau HIV adalah infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Fase lanjut dari terjangkit HIV ini adalah disebut Acquired immunodeficiency syndrome atau AIDS.
HIV menargetkan sel darah putih tubuh, melemahkan sistem kekebalan tubuh.
BACA JUGA:Geram, Bupati Ini Ancam Perusahaan Tugboat Penabrak Jembatan ke Jalur Hukum
Hal ini membuat kita lebih mudah terserang penyakit seperti tuberkulosis, infeksi, dan beberapa jenis kanker.
"Kita punya fasilitas kesehatan yang ditunjuk sebagai faskes yang punya kompetensi memiliki perawatan dukungan pengobatan (PDP)," katanya.
Dia mengatakan, di OKU Timur ada 9 fasilitas kesehatan (faskes) sudah melayani Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV/AIDS.
Sisanya 15 faskes bisa melayani konseling HIV/AIDS, jika memang mengarah akan dirujukkan. "Kita menjaring kasus-kasus ini dari faskes yang kita tunjuk yang sudah memiliki PDP HIV/AIDS,"katanya.
BACA JUGA:Tamanu Oil, Minyak Alami Bantu Hilangkan Jerawat Membandel
Adapun kesembilan Fakes tersebut yakni RSUD Martapura, RSUD OKU Timur, RS Islam At Taqwa, RS Caritas Belitang, Puskesmas Bangsa Negara, Puskesmas Gumawang, Puskesmas Sukaraja, Puskesmas Pemetung Basuki dan Puskesmas Totorejo.
"Untuk faskes yang melayani PDP itu bisa melakukan pengobatan. Sedangkan faskes yang tidak melayani PDP itu hanya konseling,”katanya.