7 Cara Menegur Anak Tanpa Harus Memarahi dan Membentak, Agar Anak Tidak Depresi
Ilustrasi orang tua memarahi anak dengan kasar--
BACAKORAN.CO – Tak sedikit orang tua yang akhirnya tersulut emosi lantaran ulah anak.
Padahal, mungkin kesalahan tersebut dilakukan anak secara tidak sengaja.
Terlalu sering memarahi, bahkan hingga melakukan kekerasan fisik kepada anak dapat membuat anak mengalami gangguan perilaku dan depresi di masa depan.
Maka itu, sebagai orang tua yang bijak, kamu harus memahami bagaimana cara memarahi dengan menegur anak ketika berbuat salah agar tidak berdampak buruk bagi perkembangannya.
BACA JUGA:Moms Harus Tau, Cara Tepat Menerapkan Helicopter Parenting Dalam Mengasuh Anak
1. Jangan pernah bertindak kasar
Penting diingat, menggunakan kata-kata kasar adalah kekerasan verbal yang dapat berpengaruh pada perkembangan psikologis anak.
Efek psikologis dari menegur menggunakan kata-kata kasar sama buruknya, atau bahkan lebih buruk daripada kekerasan fisik.
Oleh karena itu sebagai orang tua, kita harus mewaspadai efek psikologis yang berbahaya tindakan ini.
BACA JUGA:Stop Memarahi! Tips dan Solusi Menghindari Kebiasaan Buruk yang Sering Terabaikan pada Kesehatan Lansia
2. Berpikir disiplin itu harus menghukum
Tujuan mendisiplinkan anak adalah memberikan pedoman dan batasan yang tegas sehingga si Kecil tidak perlu dihukum.
Ketika mendisiplinkan seorang anak, tunjukkan kepada mereka bagaimana membuat pilihan yang baik dan memilih perilaku yang positif, yang akan berdampak baik bagi mereka.
3. Hindari membuat aturan yang tidak perlu
BACA JUGA:Bukan Cuma Soal Marah, Ternyata Ada Tanda10 Emosi Manusia Yang Sering Dirasakan, Apa Saja Ya?
Sebagian orang tua percaya bahwa untuk mendisiplin anak harus dengan cara membuat banyak sekali aturan.
Ternyata hal ini sangatlah keliru.
Pasalnya, aturan yang tidak perlu ini justru membatasi ruang gerak anak yang membuatnya sulit untuk mengeksplorasi diri.
Dalam membuat aturan dan batasan sebaiknya libatkan anak.
BACA JUGA:WAJIB TAHU! Lima Waktu Dilarang Marah pada Anak
Ajak anak berdiskusi dan berikan anak kesempatan untuk mengutarakan ide dan pikirannya.
4. Berikan contoh positif
Anak adalah peniru yang ulung.
Mereka akan mempelajari dan meniru apa yang dilakukan orang tuanya.
BACA JUGA:Istri Wajib Tahu, Berikut Ini 7 Cara Mengatasi Suami Pemarah
Maka itu, orangtua sebagai role model utama anak harus bisa memberikan contoh yang positif.
Sebagai contoh, cara terbaik mengajarkan anak tentang nilai kejujuran adalah orang tua juga harus bersikap jujur kepada anak.
5. Hindari sikap sinis dan menghakimi
Beberapa orang tua percaya bahwa hukuman verbal, sikap sinis dan menghakimi tidak akan berdampak buruk pada anak-anak mereka.
BACA JUGA:Jangan Marah Dulu! Fakta Baru Tentang Main Game Merusak Atau Malah Mencerdaskan Otak
Padahal itu akan meninggalkan luka emosional yang membekas hingga anak dewasa.
Sikap menghakimi yang kasar bisa merusak harga diri anak.
6. Jangan gunakan ancaman
Tak sedikit orang tua yang mengunakan ancaman agar anaknya mau menurut.
Perbuatan ini harus dihindari karena anak-anak lebih kecil dan lebih lemah sehingga akan merusak harga diri mereka dan menjadi agresif di kemudian hari.
BACA JUGA:Awas! Ini Dampak Buruk Jika Anda Terlalu Sering Marah ke Anak
7. Hindari kata “jangan” dan “tidak”
Hindari menggunakan kata-kata "jangan" dan "tidak" yang tidak menyenangkan didengar oleh anak.
Fokuslah pada apa yang menjadi kesalahan anak.
Lihat segala sesuatunya dari perspektif yang lebih positif dengan membicarakan apa yang bisa dilakukan dengan lebih baik.
Tunjukkan beberapa contoh bagaimana berbicara dengan cara yang baik dan lebih ramah.
Jangan bertindak secara emosional, apalagi sampai melakukan kekerasan fisik terhadap anak.