bacakoran.co

Tanggapi Soal Perubahan Format Debat Capres-cawapres, Bagja: Ingatkan KPU Patuhi Undang-Undang..

Foto ilustrasi "Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, menegaskan pentingnya pematuhan terhadap Undang-Undang Pemilihan Umum dalam perubahan format debat Capres-Cawapres. --

BACA JUGA:Hal-Hal Ini Perlu Diingat saat Capres-Cawapres Mendaftar ke KPU pada 19-25 Oktober 2023

Dulu kan ada panel, silakan. Itu diatur oleh juknisnya KPU," ujarnya lagi.

Diberitakan sebelumnya, KPU mengungkap alasan mengubah format debat calon presiden dan calon wakil presiden dari pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Pada Pilpres 2019, lima kali debat capres-cawapres digelar dengan komposisi satu kali debat khusus cawapres, dua kali khusus capres, dan dua kali dihadiri capres-cawapres.

Pada Pilpres 2024, sesuai UU Pemilu, ada tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres. Kemudian, pada Pemilu 2024, cawapres turut mendampingi pasangannya saat debat capres.

Demikian pula saat debat cawapres. Perbedaannya ada pada proporsi bicara masing-masing capres dan cawapres, tergantung agenda debat hari itu, apakah debat capres atau debat cawapres.

BACA JUGA:Terkait Kebocoran Data Pemilih Pemilu 2024, Bawaslu Ogah Disalahkan, Ini Saran Ketua Bawaslu pada KPU

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menjelaskan bahwa ketentuan  itu diterapkan supaya pemilih dapat melihat sejauh mana kerja sama masing-masing capres-cawapres dalam penampilan debat.

"Sehingga, kemudian supaya publik makin yakinlah teamwork (kerja sama) antara capres dan cawapres dalam penampilan di debat," kata Hasyim kepada wartawan, Kata Hasyim, Kamis, 30 November 2023.(*)

Tanggapi Soal Perubahan Format Debat Capres-cawapres, Bagja: Ingatkan KPU Patuhi Undang-Undang..

Zainul Ihwan

Hendra Agustian


bacakoran.co - (bawaslu) rahmat bagja mengatakan menyerahkan sepenuhnya format debat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) kepada komisi pemilihan umum (kpu) ri selama tidak melanggar undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang kepemiluan. selasa, 5 desember 2023.

pasalnya, undang-undang (uu) telah memberikan kewenangan kepada dan pasangan calon (paslon) untuk mendiskusikannya. 

terlebih, format debat tidak diatur secara spesifik dalam uu nomor 7 tahun 2017.

"(yang diatur di dalam uu) debat itu ada lima kali, tiga kali , dua kali cawapres. didampingi atau tidak, monggo, terserah.

karena itu, tidak ada kemudian aturan yang mengikatnya di undang-undang, enggak ada," kata ketua bawaslu rahmat bagja.

kata bagja, bawaslu hanya menghimbau supaya kpu tetap mematuhi peraturan undang-undang terkait mekanisme debat capres-cawapres demi mencegah pelanggaran pemilu.

bagja juga mengingatkan dan peringatan itu telah dikirim melalui surat yang ditujukan kepada kpu ri.

"kami mengingatkan saja kepada kpu agar kembali kepada undang-undang. jadi kami berkirim surat kepada kpu untuk mengingatkan kembali," ujarnya.

ketua bawaslu itu juga menyarankan supaya kpu menjelaskan secara detail kepada publik agar tindak ada isu yang bias terkait berubahnya format debat cawapres untuk pemilu 2024 mendatang.

"untuk menghilangkan isu agar isunya hilang gitu loh, jangan sampai masyarakat bertanya benar enggak nih debat cawapres dihilangkan? (kalau hilang) ya enggak boleh kan undang-undangnya jelas (harus ada debat). jadi kpu stated saja," kata bagja.*

"formatnya tidak diatur, ini memang kewenangan kpu beserta pasangan calon. 

silakan membuat format debat sebaik-baiknya, tidak kemudian diatur debat antar pasangan, formatnya seperti apa, ada panel (atau enggak).

dulu kan ada panel, silakan. itu diatur oleh juknisnya kpu," ujarnya lagi.

diberitakan sebelumnya, kpu mengungkap alasan mengubah format debat calon presiden dan calon wakil presiden dari pemilihan presiden (pilpres) 2019.

pada pilpres 2019, lima kali debat capres-cawapres digelar dengan komposisi satu kali debat khusus cawapres, dua kali khusus capres, dan dua kali dihadiri capres-cawapres.

pada pilpres 2024, sesuai uu pemilu, ada tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres. kemudian, pada pemilu 2024, cawapres turut mendampingi pasangannya saat debat capres.

demikian pula saat debat cawapres. perbedaannya ada pada proporsi bicara masing-masing capres dan cawapres, tergantung agenda debat hari itu, apakah debat capres atau debat cawapres.

ketua kpu ri hasyim asy'ari menjelaskan bahwa ketentuan  itu diterapkan supaya pemilih dapat melihat sejauh mana kerja sama masing-masing capres-cawapres dalam penampilan debat.

"sehingga, kemudian supaya publik makin yakinlah teamwork (kerja sama) antara capres dan cawapres dalam penampilan di debat," kata hasyim kepada wartawan, kata hasyim, kamis, 30 november 2023.(*)

Tag
Share