Amazing, Kumpulkan Kas Rp.6 Juta! Kisah Sukses KWT Anggrek: Membangun Kemandirian dari Hasil Pertanian

Illustrasi,program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) dan upaya pemberdayaan Kelompok Tani Wanita (KWT)--

BACAKORAN.CO - Di tengah gencarnya program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) dan upaya pemberdayaan Kelompok Tani Wanita (KWT), Desa Tebing Bulan, Kecamatan Sungai Keruh, Sekayu, menorehkan cerita sukses yang menginspirasi.

Melalui inisiatif KWT Anggrek, warga desa berhasil meraih keberhasilan dengan pengembangan lahan pertanian. Artikel ini akan mengupas perjalanan mereka dari penanaman bibit hingga berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp6 juta.

GSMP dan Distribusi Bibit Cabai

Pada Februari 2023, Desa Tebing Bulan mendukung program GSMP dengan mendistribusikan sekitar 2.000 bibit cabai. Setiap desa di Kecamatan Sungai Keruh menerima 200 bibit, memulai langkah besar untuk meningkatkan produksi pangan lokal.

BACA JUGA:Jokowi Akan Berhentikan Sementara Firli Jadi Ketua KPK, Buntut Tersangka Pemerasan Mantan Menteri Pertanian

KWT Anggrek dan Pengembangan Pertanian

Sementara itu, KWT Anggrek di Desa Tebing Bulan, binaan Taufik, telah melangkah ke tahap kedua pengembangan.

Dengan lahan seluas 40 x 50 meter, KWT ini telah menghasilkan beragam produk pertanian seperti terong, kacang panjang, labu air, cabai, dan kol.

Keberhasilan tahap pertama membawa dampak positif, tidak hanya bagi anggota KWT tetapi juga warga desa yang dapat membeli produk dengan harga terjangkau.

Dampak Positif pada Warga

Warga desa merasakan manfaat nyata dari program KWT. Dengan harga yang lebih terjangkau, mereka dapat menghemat pengeluaran dan bahkan bisa memborong hasil panen saat ada acara pesta.

BACA JUGA:Hebat! Kabupaten Kaya Hasil Pertanian Ini Bangun Kawasan Industri Hilir, Luasnya Satu Kecamatan

Inisiatif ini bukan hanya tentang pertanian tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat setempat.

Kumpulan Kas Rp6 Juta dari Hasil Penjualan

Dari hasil penjualan produk pertanian, KWT Anggrek berhasil mengumpulkan kas sebesar Rp6 juta. Keberhasilan ini menjadi modal untuk memasuki tahap kedua pengembangan, di mana rencananya KWT akan menanam cabai untuk kebun demplot.

Rumah bibit juga akan dimanfaatkan untuk menanam caisin dan kembang kol, menunjukkan komitmen mereka dalam diversifikasi hasil pertanian.

Bantuan Tambahan: Ayam dan Dukungan Keluarga

Selain bercocok tanam, KWT Anggrek memberikan bantuan tambahan berupa 2 ekor ayam kepada setiap kepala keluarga. Inisiatif ini tidak hanya mendukung aspek pangan tetapi juga membantu ekonomi keluarga.

BACA JUGA:9 Manfaat Air Hujan, Obat Segala Penyakit Hingga Bahan Pestisida Alami Untuk Tanaman Pertanian

Saat ini, ayam-ayam tersebut berkembang dengan baik, menunjukkan keberlanjutan program ini dalam memberikan manfaat nyata.


KWT Anggrek di Desa Tebing Bulan tidak hanya menciptakan keberhasilan dalam pertanian tetapi juga mewujudkan kemandirian dan keberdayaan masyarakat.

Dengan kumpulan kas Rp6 juta, mereka membuktikan bahwa melalui kolaborasi dan kerja keras, masyarakat pedesaan dapat mencapai keberlanjutan dan kesejahteraan.

Program ini tidak hanya menyuburkan tanah, tetapi juga hati dan semangat gotong-royong di antara warga desa.(*)

Amazing, Kumpulkan Kas Rp.6 Juta! Kisah Sukses KWT Anggrek: Membangun Kemandirian dari Hasil Pertanian

Hendra Agustian

djarwo


- di tengah gencarnya program gerakan mandiri pangan (gsmp) dan upaya pemberdayaan wanita (kwt), desa tebing bulan, kecamatan sungai keruh, , menorehkan cerita sukses yang menginspirasi.

melalui inisiatif kwt anggrek, warga desa berhasil meraih keberhasilan dengan pengembangan lahan pertanian. artikel ini akan mengupas perjalanan mereka dari penanaman bibit hingga berhasil mengumpulkan dana sebesar rp6 juta.

gsmp dan distribusi bibit cabai

pada februari 2023, desa tebing bulan mendukung program gsmp dengan mendistribusikan sekitar 2.000 bibit cabai. setiap desa di kecamatan sungai keruh menerima 200 bibit, memulai langkah besar untuk meningkatkan lokal.



kwt anggrek dan pengembangan pertanian

sementara itu, kwt anggrek di desa tebing bulan, binaan taufik, telah melangkah ke tahap kedua pengembangan.

dengan lahan seluas 40 x 50 meter, kwt ini telah menghasilkan beragam produk seperti terong, kacang panjang, labu air, cabai, dan kol.

keberhasilan tahap pertama membawa dampak positif, tidak hanya bagi anggota kwt tetapi juga warga desa yang dapat membeli produk dengan harga terjangkau.

dampak positif pada warga

merasakan manfaat nyata dari program kwt. dengan harga yang lebih terjangkau, mereka dapat menghemat pengeluaran dan bahkan bisa memborong hasil panen saat ada acara pesta.

inisiatif ini bukan hanya tentang pertanian tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat setempat.

kumpulan kas rp6 juta dari hasil penjualan

dari hasil penjualan produk pertanian, kwt anggrek berhasil mengumpulkan kas sebesar rp6 juta. keberhasilan ini menjadi modal untuk memasuki tahap kedua pengembangan, di mana rencananya kwt akan menanam cabai untuk kebun demplot.

rumah bibit juga akan dimanfaatkan untuk menanam caisin dan kembang kol, menunjukkan komitmen mereka dalam diversifikasi hasil pertanian.

bantuan tambahan: ayam dan dukungan keluarga

selain bercocok tanam, kwt anggrek memberikan bantuan tambahan berupa 2 ekor ayam kepada setiap kepala keluarga. inisiatif ini tidak hanya mendukung aspek pangan tetapi juga membantu ekonomi keluarga.

saat ini, ayam-ayam tersebut berkembang dengan baik, menunjukkan keberlanjutan program ini dalam memberikan manfaat nyata.


kwt anggrek di desa tebing bulan tidak hanya menciptakan keberhasilan dalam pertanian tetapi juga mewujudkan kemandirian dan keberdayaan masyarakat.

dengan kumpulan kas rp6 juta, mereka membuktikan bahwa melalui kolaborasi dan kerja keras, masyarakat pedesaan dapat mencapai keberlanjutan dan kesejahteraan.

program ini tidak hanya menyuburkan tanah, tetapi juga hati dan semangat gotong-royong di antara warga desa.(*)

Tag
Share