bacakoran.co

Rupiah Balik Terkapar Dihajar Dolar AS yang Rebound dan Sentimen Ini..

Nilai tukar rupiah balik melemah dipicu dolar AS rebound dan data penjualan ritel yang mengecewakan.--antara/subur atmamihardja

BACA JUGA:Melemah 5 Hari Beruntun, Begini Prediksi Pergerakan Rupiah, Potensi Rebound?

Inflasi diperkirakan sedikit meningkat pada Desember, ditambah kuatnya data nonfarm payrolls.

“Ini memberikan The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama," terang Ibrahim.

Pejabat bank sentral, kata Ibrahim, juga menolak ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal.

Indikator CME Fedwatch menunjukkan para pelaku pasar memperkirakan peluang 59,4 persen untuk pemangkasan suku bunga pada Maret 2024, turun dari 64 persen yang terlihat awal pekan ini.

BACA JUGA:Kalau Tak Tertahan oleh Aset Ini, Rupiah Bisa Anjlok Makin Dalam

Selain data ekonomi AS, fokus juga tertuju pada inflasi dan perdagangan China di Desember 2023 yang rilis pada Jumat (12/1/2024) waktu setempat.

Dimana China diperkirakan masih mengalami disinflasi pada Desember.

Lalu aktivitas perdagangan, terutama ekspor diperkirakan menurun.

Dari dalam negeri, rupiah sedikit terbantu data cadangan devisa Indonesia yang lebih tinggi dari perkiraan.

BACA JUGA:Pelaku Pasar Gamang Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Apakah Rupiah Akan Lanjut Melemah Pekan Depan?

Adapun cadangan devisa Indonesia mencapai US$146,4 miliar pada akhir Desember 2023.

Jumlah itu naik US$8,3 miliar dibandingkan posisi akhir November 2023 senilai US$138,1 miliar.

Rupiah Balik Terkapar Dihajar Dolar AS yang Rebound dan Sentimen Ini..

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – setelah sempat rebound, balik melemah terhadap (as).

nilai tukar rupiah melemah 50 poin atau 0,32 persen ke level rp15.570 per usd pada penutupan perdagangan rabu (10/1/2024) sore.

sementara itu, kurs referensi bank indonesia (bi) jakarta interbank spot dollar rate (jisdor) menempatkan mata uang garuda ke level rp15.568 per usd.

adapun mata uang di kawasan asia mayoritas keok terhadap dolar as.

tercatat, dolar hong kong turun 0,04 persen, yuan china jatuh 0,06 persen, baht thailand terperosok 0,10 persen, dolar singapura dan ringgit malaysia jeblok 0,12 persen, yen jepang ambles 0,33 persen, won korea selatan anjlok 0,35 persen, dan peso filipina ambruk 0,44 persen.

hanya rupee india yang menguat 0,06 persen.

mata uang negara maju pun mayoritas melemah.

poundsterling inggris layu 0,06 persen, euro eropa lesu 0,04 persen, franc swiss amblas 0,04 persen, dolar kanada melemah tipis 0,01 persen, dan dolar australia menguat 0,20 persen.

pengamat komoditas dan mata uang lukman leong mengatakan pelemahan rupiah dan mata uang regional dipicu balik menguatnya dolar as.

khususnya rupiah, katanya, tertekan data penjualan ritel yang mengecewakan.

“(data penjualan ritel) lebih rendah dari bulan sebelumnya maupun ekspektasi," ulas lukman.

direktur laba forexindo berjangka ibrahim assuaibi, pelaku pasar bias terhadap dolar as jelang rilis data inflasi as atau indeks harga konsumen utama pada kamis, (11/1/2024) waktu setempat.

inflasi diperkirakan sedikit meningkat pada desember, ditambah kuatnya data nonfarm payrolls.

“ini memberikan the fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama," terang ibrahim.

pejabat bank sentral, kata ibrahim, juga menolak ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal.

indikator cme fedwatch menunjukkan para pelaku pasar memperkirakan peluang 59,4 persen untuk pemangkasan suku bunga pada maret 2024, turun dari 64 persen yang terlihat awal pekan ini.

selain data ekonomi as, fokus juga tertuju pada inflasi dan perdagangan china di desember 2023 yang rilis pada jumat (12/1/2024) waktu setempat.

dimana china diperkirakan masih mengalami disinflasi pada desember.

lalu aktivitas perdagangan, terutama ekspor diperkirakan menurun.

dari dalam negeri, rupiah sedikit terbantu data cadangan devisa indonesia yang lebih tinggi dari perkiraan.

adapun cadangan devisa indonesia mencapai us$146,4 miliar pada akhir desember 2023.

jumlah itu naik us$8,3 miliar dibandingkan posisi akhir november 2023 senilai us$138,1 miliar.

Tag
Share