bacakoran.co

Layanan Face Recognition di Tengah Dugaan Kebocoran Data, Begini Penjelasan PT KAI

Layanan face recognition masih berjalan baik di semua stasiun KAI ditengah kabar dugaan kebocoran data.--pt kai

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Kecil Sebuah Kecamatan Tulung Selapan: Yang Terkenalakan Bandit Cyber nya..

"Kelompok (peretas) tersebut mengancam kebocoran data jika komunikasi gagal," tulis TodayCyberNews.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Elsam, Wahyudi Djafar menjelaskan implementasi teknologi face recognition boarding gate memiliki beberapa persoalan.

Salah satunya adalah data biometrik dalam Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) merupakan data spesifik.

Ini memerlukan perlindungan tinggi dan konsen dari subyek datanya.

BACA JUGA: Banyak Warga Tulung Selapan Kaya Raya Jadi Penjahat Cyber, Sekali Beraksi Bobol Rekening Miliaran Rupiah

Masyarakat saat ini, terangnya, belum memahami konteks penggunaan teknologi biometrik pada PT KAI.

Termasuk hal terkait kebijakan pemrosesan data tersebut.

"Kan ada proses pendaftaran (rekam) wajah. Bagaimana penyimpanan data tersebut?,” cetusnya.

Apakah KAI akan terus-menerus menyimpan data rekam wajah atau segera dimusnahkan setelah penumpang boarding.

Layanan Face Recognition di Tengah Dugaan Kebocoran Data, Begini Penjelasan PT KAI

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – protes penerapan (pemindaian wajah) boarding gate oleh pengguna layanan sempat ramai beberapa waktu lalu.

pasalnya, aturan ini dianggap menganggu privasi penumpang.

pun rawan terjadinya ancaman kebocoran data.

bahkan, beberapa kota seperti san fracisco, cambridge, dan california, serta massachusetts telah melarang penggunaan face recognation.

saat ini, persoalan ini kembali mencuat menyusul kabar adanya dugaan kebocoran data yang dialami pt kai akibat diserang ransomware.

namun, pihak pt kai membantah adanya kabar kebocoran sistem keamanan data tersebut.

vp public relations kai joni martinus menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti ada data kai yang bocor seperti yang dinarasikan.

namun, pihaknya akan tetap melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu tersebut.

"kami juga pastikan bahwa seluruh data kai aman,” ujar joni dalam keterangan tertulisnya.

hingga saat ini,  katanya, seluruh sistem operasional it, pembelian tiket online kai, serta layanan face recognition boarding gate di semua stasiun masih berjalan baik.

ia pun mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur face recognition boarding gate yang diberlakukan kai.

pasalnya, kai telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik.

pt kai telah mengimplementasikan sistem manajemen keamanan informasi berstandar internasional iso 27001 tentang standardisasi manajemen keamanan informasi.

langkah selanjutnya, kai akan bekerja sama dengan pihak berwajib mengusut kasus tersebut.

joni kembali menegaskan bahwa kai berkomitmen tidak akan tunduk akan kejahatan pemerasan.

"kai secara berkala terus meningkatkan keamanan siber demi kenyamanan para pelanggan untuk tetap menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang nyaman, aman dan tepat waktu," tukasnya.

seperti diketahui, pt kai diduga alami kebocoran data akibat diserang ransomware.

pelaku peretasan pun meminta tebusan bitcoin ke badan usaha milik negara (bumn) penyelenggara jasa perkeretaapian tersebut.

informasi peretasan tersebut diunggah akun todaycybernews di x (sebelumnya twitter).

pelaku mengklaim telah mencuri data sensitif, termasuk informasi karyawan dan pengguna layanan pt kai.

tak hanya itu, pelaku dikabarkan meminta tebusan berupa 11,69 bitcoin.

pt kai diminta memenuhi tuntutan mereka hingga tenggat waktu yang diberikan yakni sampai 15 hari ke depan.

dalam cuitan terbaru, kasus dugaan kebocoran data pt kai disebut tengah menghadapi ancaman serius.

pasalnya, pelaku serangan ransomware mengaku telah menyusup ke jaringan perusahaan selama seminggu ini.

"kelompok (peretas) tersebut mengancam kebocoran data jika komunikasi gagal," tulis todaycybernews.

sebelumnya, direktur eksekutif elsam, wahyudi djafar menjelaskan implementasi teknologi face recognition boarding gate memiliki beberapa persoalan.

salah satunya adalah data biometrik dalam undang-undang pelindungan data pribadi (uu pdp) merupakan data spesifik.

ini memerlukan perlindungan tinggi dan konsen dari subyek datanya.

masyarakat saat ini, terangnya, belum memahami konteks penggunaan teknologi biometrik pada pt kai.

termasuk hal terkait kebijakan pemrosesan data tersebut.

"kan ada proses pendaftaran (rekam) wajah. bagaimana penyimpanan data tersebut?,” cetusnya.

apakah kai akan terus-menerus menyimpan data rekam wajah atau segera dimusnahkan setelah penumpang boarding.

Tag
Share