Banjir Berangsur Surut Ratusan Siswa Belajar Dari Rumah, Penyakit Mulai Datang
BANJIR : Ketinggian air yang merendam jalan akibat banjir di Kabupaten Muba berangsur surut namun lalulintas belum normal. (foto : tommy/sumeks.id)--
BACAKORAN -- Sudah satu pekan, banjir di Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan hingga Kamis 25 Januari 2024 berangsur surut.
Namun puluhan Sekolah Dasar, SMP dan SMA di kabupaten itu masih terdampka banjir hingga pihak sekolah memberlakukan belajar online dari rumah atau daring kepada ratusan siswanya.
Selain itu, sejumlah warga kini juga mulai terserang penyakit akibat banjir, seperti batuk pilek, gata-gatal bahkan hipertensi.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Musi Banyuasin memberlakukan kebijakan belajar daring hingga banjir benar-benar surut dan siswa dapat menuju ke sekolah dan belajar di kelas dengan aman.
BACA JUGA:Usai Ngantor, Apriyadi Keliling Sekayu Sambangi Warga Terkena Banjir Hingga Selutut
BACA JUGA:Segera Bangun Jembatan yang Ambruk Akibat Banjir, Gunakan Dana Biaya Tak Terduga
"Ada sekitar 70 sekolah yang kita liburkan, siswannya belajar daring. Di Kecamatan Sanga Desa dari 46 sekolah yang ada, sebanyak 40 sekolah terdampak banjir," ungkap Kadisdikbud Muba Dr Iskandar Syahrianto MH
Diketahui banjir di Muba sendiri melanda 9 kecamatan dari 15 Kecamatan yang ada.
Pantauan di SMP Negeri 1 Sekayu, pihak sekolah sudah melakukan belajar daring dari rumah sejak Senin 20 Januari 2024). "Karena sekarang masih banjir, bahkan sempat makin dalam," ungkap Kepsek SMPN 1 Sekayu Nuriani SPd MHum.
Bagaimana dengan siswa yang rumahnya terendam banjir, apakah tetap diberlakukan belajar daring? Tentu saja kata Nuriani hal itu tidak memungkinkan.
BACA JUGA:Jutaan Eksemplar Buku Rusak Akibat Banjir, Begini Kondisi Sekolahnya
BACA JUGA:Masya Allah! Banjir, Warga Sholat Jumat di Atap Mesjid, 40 Jiwa Mengungsi ke Asrama Haji
"Tapi belum ada laporan siswa yang rumahnya kebanjiran, hanya ada yang akses ke rumahnya yang banjir," ucapnya.
Sementara itu, akibat banjir yang sudah berlangsung mengakibatkan 733 warga yang menjadi korban banjir terkena penyakit. "Angka itu berdasarkan data warga yang berobat di Posko Kesehatan," ungkap Kadinkes Muba dr Azmi Dariusmansyah.
Pihak Dinkes Muba sendiri mendirikan posko kesehatan dan memberikan pelayanan mobile door to door, karena sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan juga terdampak banjir .
"Untuk keluhan beragam, tapi di dominasi batuk pilek, hipertensi dan gatal-gatal. Untuk diare juga ada, tapi tidak banyak," ungkapnya.
BACA JUGA:Level Waspada! BMKG Peringati Hujan Ekstrem, Banjir Bandang dan Longsor, Ini Yang Harus Dilakukan?
Banjir yang melanda Kabupaten Muba tercatat mengakibatkan 3 rumah warga roboh ataupun hanyut terseret arus.
Pertama terjadi di Desa Ngulak III Kecamatan Sanga Desa terjadi pada 19 Januari 2024, kemudian di Desa Terusan Kecamatan Sanga Desa terjadi pada 24 Januari 2024. Kemudian baru baru ini peristiwa rumah roboh di lingkungan Rt 18 Kelurahan Balai Agung Kecamatan Sekayu di kampung selarai, milik Tomy.
Warga Desa Ngulak III Kecamatan yang rumahnya roboh telah ditempatkan di rumah Pangeran, di Sanga Desa.
"Kades sudah saya instruksikan agar segera membantu, sementara pindahkan warga ke tempat aman seperti Rumah Pangeran Sanga Desa. Pihak keluarga Pangeran juga sudah mengizinkan agar rumah tersebut menjadi lokasi pengungsian warga sementara,” ungkap Camat Kecamatan Sanga Desa Hendrik SH MSi, mengenai kejadian robohnya rumah warga di Desa Ngulak III.
BACA JUGA:Lezat dan Gurih! Resep Mujair Nyat Nyat yang Menggugah Selera, Yuk Cobain Moms....
BACA JUGA:4 Keutamaan Shalat Dhuha Dilakukan Setiap hari, Salah Satunya Mendapat Pahala Haji Lho, Yuk Simak Agar Paham!
Kapolsek Sanga Desa Iptu Nasirin SH MH, saat dikonfirmasi terkait rumah warga yang ambruk di Desa Terusan menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan evakuasi terhadap korban dan barang-barangnya.
"Kondisi rumah korban berjarak 50 meter dari sungai, dan diduga roboh akibat tergerus banjir. Alhamdulillah penghuni selamat dan sudah mengungsi ke rumah saudaranya," terang Nasirin.
Untuk kondisi banjir di Kecamatan Sanga Desa sendiri menurutnya saat ini sudah mengalami penurunan sekitar 30 cm. "Untuk kondisi banjir sudah menurun sekitar 30 cm," ucapnya.
Usai melakukan evakuasi terhadap barang-barang korban yang rumahnya roboh, Kapolsek kemudian menyambangi korban dan memberikan bantuan berupa sembako.
BACA JUGA:Ini Loh Bestie Manfaat Luar Biasa Mengonsumsi Ceri Setiap Hari
BACA JUGA:Wow! Selain Wortel Ternyata Konsumsi Makanan ini Bisa Menyehatakan Mata
Plt Camat Sekayu Edi Haryanto SH MSi membenarkan kejadian rumah roboh diterjang arus deras akibat banjir. "Dapat kami laporkan jika ada satu buah rumah kondisi roboh pemilik rumah adalah bapak Tomi," jelas Camat dapam video yang banyak beredar.
Edi juga mengungkapkan mengungkapkan rumah yang ambruk tersebut berukuran 4 X 5 Meter persegi. "Walaupun dengan kondisi rumah yang roboh tidak ada korban jiwa, hanya rumah dan isinya saja yang rusak," jelasnya.
Sementara itu, kondisi banjir sendiri masih tidak jauh berbeda di bandingkan hari sebelumnya. Sejumlah rumah warga di Desa Lumpatan, Kecanatan Sekayu misalnya, kondisi yang berada di tepi Jalan Nasional, Jalinteng Betung-Sekayu saja banyak yang terendam bahkan lebih dari satu meter.
Begitupun ruas Jalinteng Betung-Lubuk Linggau, sejumlah titik masih terendam air seperti di Desa Lumpatan, Sekayu, Desa Ulak Teberau, Kecamatan Lawang Wetan, Kelurahan Mangunjaya, Kecamatan Babat Toman, hingga desa Kemang dan Air Balui Kecamatan Sanga Desa.
BACA JUGA:Klarifikasi Luker Faller Bersama Founder Claflin Media Bikin Banyak Warganet Tiktok Bungkam, Kenapa?