Rupiah Dibuka Lanjut Melemah, Tak Terperosok Makin Dalam Lantaran Ditopang Sentimen Ini
Rupiah lanjut melemah terhadap dolar AS yang menguat pada perdagangan Selasa (6/2/2024) pagi.--jcomp/freepik
BACA JUGA:Sentimen Eksternal Ini Pengaruhi Pergerakan Rupiah Awal Pekan, Menguat atau Melemah?
Namun, data pertumbuhan perekonomian Indonesia yang menunjukkan hasil positif, di atas angka 5 persen memungkinkan pelemahan rupiah tidak terjadi lebih dalam pada perdagangan hari ini.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sesuai target, di atas angka pertumbuhan negara-negara lainnya," tukasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen secara year on year (yoy) pada tahun 2023.
Sementara itu, pada kuartal IV tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Tanah Air berada di angka 5,04 persen.
BACA JUGA:Sempat Dibuka Loyo, Rupiah Pukul Balik Dolar AS, Sentimen Internal-Eksternal Ini Jadi Penopang!
Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pencapaian ini menunjukkan ketangguhan ekonomi Indonesia di tengah berbagai tantangan, terutama dari situasi global.
"Dengan melambatnya ekonomi global dan penurunan harga komoditas ekspor utama, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 tetap solid," ujarnya.
Meskipun pertumbuhan ekonomi tahun 2023 menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai pertumbuhan sebesar 5,31 persen.
Namun secara rinci, pertumbuhan tersebut terdistribusi merata sepanjang tahun 2023.
BACA JUGA:Pergerakan Rupiah Pagi Ini saat The Fed Tahan Suku Bunga
Selain itu, BPS juga mengumumkan bahwa PDB per kapita Indonesia pada tahun 2023 mencapai Rp75 juta atau setara dengan US$ 4.919,7.
Menjadi salah satu indikator penting untuk mengukur pendapatan per individu di negara atau wilayah tersebut.