Badai PHK Terus Menerjang Industri Teknologi, Giliran Cisco Bakal Pangkas 4.250 Karyawan
Perusahaan teknologi global Cisco umumkan bakal lakukan PHK massal terhadap 4.250 karyawan.--David Paul Morris/Bloomberg News
BACA JUGA:Badai PHK Massal Makin Menggila, Hantam Industri Perbankan Dunia, Bank Ini Jadi Korban Selanjutnya!
Laba bersih turun menjadi US$ 2,63 miliar atau 65 sen per saham, dibandingkan dengan US$ 2,77 miliar atau 67 sen per saham pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Untuk kuartal III, Cisco memperkirakan laba per saham yang disesuaikan sebesar 84-86 sen, atau pendapatan sebesar US$ 12,1 miliar-US$ 12,3 miliar.
Angka ini lebih rendah dari perkiraan analis LSEG, yaitu laba per saham yang disesuaikan sebesar 92 sen dengan pendapatan US$ 13,09 miliar.
Untuk proyeksi tahunan, Cisco memperkirakan laba per saham yang disesuaikan akan mencapai US$ 3,68-US$ 3,74 dan pendapatan sebesar US$ 51,5 miliar-US$ 52,5 miliar.
BACA JUGA:PHK Massal Hantam Mantan Penguasa Konsol Game Ini, Bakal Pangkas Puluhan Karyawan
Angka ini juga lebih rendah dari perkiraan analis, yakni laba per saham yang disesuaikan sebesar US$ 3,86, dengan pendapatan US$ 54,26 miliar.
Perhitungan ini tidak termasuk dampak dari akuisisi Splunk senilai US$ 28 miliar yang belum selesai oleh Cisco.
CEO Chuck Robbins juga menyatakan bahwa permintaan dari klien penyedia layanan telekomunikasi dan kabel masih lesu.
Perusahaan sedang menghadapi tantangan dalam penjualan.
BACA JUGA:Gelombang PHK Makin Menggila, Perusahaan Logistik Ini Bakal Pangkas 12.000 Karyawan
"Dalam konteks makroekonomi, kami melihat tingkat kehati-hatian yang meningkat serta pemantauan yang lebih ketat terhadap kesepakatan, mengingat tingginya tingkat ketidakpastian," kata Robbins Dilansir dari CNBC Internasional hari ini, Kamis (15/2/2024).
"Seperti yang kami diskusikan pada kuartal sebelumnya dan yang juga terlihat dari hasil perusahaan teknologi lainnya, pelanggan telah menunda penerapan peningkatan produk yang dikirimkan kepada mereka dalam beberapa kuartal terakhir, dan ini memerlukan waktu lebih lama dari yang kami harapkan," tukasnya.