bacakoran.co

Brutal! 4 Kebijakan Pemerintahan Khmer Merah: Rezim Komunis yang Menyengsarakan Kamboja

Brutal! 4 Kebijakan Pemerintahan Khmer Merah: Rezim Komunis yang Menyengsarakan Kamboja.gbr ilustrasi bacakoran--

BACAKORAN.CO - Kamboja adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang memiliki sejarah yang kelam dan menyedihkan. Pada tahun 1975-1979, Kamboja mengalami pemerintahan Khmer Merah, sebuah gerakan komunis yang dipimpin oleh Pol Pot.

Pemerintahan Khmer Merah melakukan pembantaian massal, penghancuran sosial, dan penindasan terhadap rakyat Kamboja, yang menyebabkan kematian sekitar 2 juta jiwa.

Bagaimana pemerintahan Khmer Merah bisa berkuasa dan apa dampaknya bagi Kamboja? Berikut adalah ulasan singkatnya.

BACA JUGA:Pemberontakan Dalam Barisan: Seorang Caleg PSI Membelot ke Ganjar-Mahfud

Latar Belakang Pemerintahan Khmer Merah

Khmer Merah adalah nama populer yang merujuk kepada anggota Partai Komunis Kamboja (CPK), yang didirikan pada tahun 1951 dengan dukungan dari Viet Minh, sebuah gerakan kemerdekaan Vietnam.

Para pendiri CPK adalah para intelektual yang mendapat pendidikan di Prancis, yang terpengaruh oleh ideologi Marxisme-Leninisme dan Maoisme.

Pada awalnya, Khmer Merah berperang melawan pemerintahan Kamboja yang dipimpin oleh Pangeran Norodom Sihanouk, yang dianggap pro-Barat dan korup.

Namun, pada tahun 1970, Sihanouk digulingkan oleh Lon Nol, seorang jenderal yang mendirikan Republik Khmer yang pro-Amerika Serikat.

BACA JUGA:Woo Do Hwan dan Hyeri Jadi Pasangan di Film Night Heat, Bagaimana Nasib Mereka di Tengah Perang Narkoba?

Lon Nol juga terlibat dalam Perang Vietnam, dengan mengizinkan Amerika Serikat untuk melakukan pengeboman besar-besaran terhadap wilayah Kamboja

Hal ini menyebabkan perang saudara di Kamboja, antara Republik Khmer yang didukung oleh Amerika Serikat, dan Khmer Merah yang didukung oleh Vietnam Utara, Viet Cong, Pathet Lao, dan Tiongkok.

Khmer Merah juga bersekutu dengan Sihanouk, yang menjadi pemimpin nominal mereka, untuk mendapatkan dukungan dari rakyat Kamboja.

Setelah lima tahun perang saudara, Khmer Merah berhasil menguasai ibu kota Kamboja, Phnom Penh, pada 17 April 1975.

Brutal! 4 Kebijakan Pemerintahan Khmer Merah: Rezim Komunis yang Menyengsarakan Kamboja

djarwo

djarwo


- kamboja adalah sebuah negara di yang memiliki sejarah yang kelam dan menyedihkan. pada tahun 1975-1979, kamboja mengalami pemerintahan , sebuah gerakan komunis yang dipimpin oleh pol pot.

pemerintahan khmer merah melakukan pembantaian massal, penghancuran sosial, dan penindasan terhadap rakyat kamboja, yang menyebabkan kematian sekitar 2 juta jiwa.

bagaimana pemerintahan khmer merah bisa berkuasa dan apa dampaknya bagi kamboja? berikut adalah ulasan singkatnya.

latar belakang pemerintahan khmer merah

khmer merah adalah nama populer yang merujuk kepada anggota partai komunis kamboja (cpk), yang didirikan pada tahun 1951 dengan dukungan dari viet minh, sebuah gerakan kemerdekaan vietnam.

para pendiri cpk adalah para intelektual yang mendapat pendidikan di prancis, yang terpengaruh oleh ideologi marxisme-leninisme dan maoisme.

pada awalnya, khmer merah berperang melawan pemerintahan kamboja yang dipimpin oleh pangeran norodom sihanouk, yang dianggap pro-barat dan korup.

namun, pada tahun 1970, sihanouk digulingkan oleh lon nol, seorang jenderal yang mendirikan republik khmer yang pro-.

lon nol juga terlibat dalam perang vietnam, dengan mengizinkan amerika serikat untuk melakukan pengeboman besar-besaran terhadap wilayah kamboja

hal ini menyebabkan perang saudara di kamboja, antara republik khmer yang didukung oleh amerika serikat, dan khmer merah yang didukung oleh vietnam utara, viet cong, pathet lao, dan .

khmer merah juga bersekutu dengan sihanouk, yang menjadi pemimpin nominal mereka, untuk mendapatkan dukungan dari rakyat kamboja.

setelah lima tahun perang saudara, khmer merah berhasil menguasai ibu kota kamboja, phnom penh, pada 17 april 1975.

mereka menggulingkan republik khmer dan mendeklarasikan berdirinya demokratik kamboja, sebuah negara komunis yang dipimpin oleh pol pot.

kebijakan dan kejahatan pemerintahan khmer merah

pemerintahan khmer merah memiliki visi untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan agraris, yang bebas dari pengaruh asing dan modernitas.

untuk mencapai hal ini, mereka melakukan berbagai kebijakan yang radikal dan brutal, yang disebut sebagai “maha lompatan maju” atau “maha lout ploh”.

beberapa kebijakan dan kejahatan yang dilakukan oleh pemerintahan khmer merah adalah:

1. mengevakuasi paksa kota-kota dan memindahkan penduduknya ke pedesaan, untuk bekerja sebagai petani di koperasi kolektif.

mereka yang menolak, melawan, atau mencoba melarikan diri akan dibunuh atau dipenjara.

2. menghapus segala bentuk hak milik pribadi, uang, pasar, agama, pendidikan, dan kebudayaan.

mereka yang memiliki barang-barang terlarang, seperti jam tangan, kacamata, atau buku, akan dianggap sebagai musuh dan akan dibunuh atau dipenjara.

3. mengadakan pembersihan massal terhadap kelompok-kelompok yang dianggap sebagai musuh, seperti intelektual, profesional, pegawai negeri, etnis minoritas, mantan tentara, dan anggota partai politik lain.

mereka yang dicurigai akan ditangkap, disiksa, dan dieksekusi di pusat-pusat penahanan, seperti penjara s-21 atau tuol sleng.

4. mengabaikan kesehatan dan kesejahteraan rakyat, dengan tidak menyediakan obat-obatan, pangan, dan perawatan yang memadai.

akibatnya, banyak orang yang meninggal karena kelaparan, penyakit, dan kelelahan.


pol pot, akibatnya, banyak orang yang meninggal karena kelaparan, penyakit, dan kelelahan. gbr ilustrasi bacakoran--

akhir dan dampak pemerintahan khmer merah

pemerintahan khmer merah berakhir pada tahun 1979, ketika pasukan vietnam menginvasi kamboja dan menggulingkan rezim pol pot.

vietnam mendirikan republik rakyat kamboja, yang pro-soviet dan anti-tiongkok.

sementara itu, khmer merah melarikan diri ke perbatasan dengan thailand, dan terus berperang melawan pemerintah vietnam dan kamboja.

pemerintahan khmer merah meninggalkan dampak yang sangat buruk bagi kamboja, baik secara fisik, sosial, maupun psikologis.

beberapa dampak yang dirasakan oleh kamboja adalah:

1. kematian sekitar 2 juta jiwa, atau seperempat dari populasi kamboja saat itu. korban tewas akibat pembunuhan, kelaparan, penyakit, dan kekerasan.

2. kerusakan infrastruktur, ekonomi, dan lingkungan. banyak bangunan, jalan, jembatan, dan saluran irigasi yang hancur atau ditinggalkan.

ekonomi kamboja mengalami kemunduran dan ketergantungan. lingkungan kamboja juga tercemar oleh ranjau darat, bom, dan limbah.

3. hilangnya warisan dan kebudayaan. banyak situs, monumen, dan artefak bersejarah yang rusak atau dihancurkan oleh khmer merah.

banyak pula pengetahuan, tradisi, dan seni yang hilang atau terlupakan oleh generasi muda.

4. trauma dan luka batin. banyak orang yang mengalami trauma dan luka batin akibat pengalaman mereka selama pemerintahan khmer merah.

banyak pula yang mengalami depresi, stres, dan gangguan mental lainnya.



pemerintahan khmer merah adalah salah satu rezim komunis yang paling kejam dan menyengsarakan di dunia.

dengan visi yang utopis dan ideologi yang radikal, mereka melakukan berbagai kebijakan dan kejahatan yang merenggut nyawa, menghancurkan sosial, dan menindas rakyat kamboja.

pemerintahan khmer merah berakhir pada tahun 1979, tetapi meninggalkan dampak yang sangat buruk bagi kamboja, yang masih dirasakan hingga saat ini.

Tag
Share