bacakoran.co

Berpuasa Tapi Disunnahkan Makan, Kok Bisa? Begini Penjelasannya...

Hukum Menerima Jamuan Makan Ketika Sedang Berpuasa Sunnah--al-hikmah.id

BACA JUGA:Resep Jus Sehat Anti Lemes Saat Berpuasa, Cocok Untuk Persiapan Bulan Ramadhan

Konsep Idkhâlusurûr

Dalam Islam, ada konsep yang disebut idkhâlusurûr, yaitu membuat senang atau memberikan kebahagiaan kepada orang lain.

Rasulullah Muhammad ﷺ pernah bersabda, "Tidaklah seseorang memberikan makanan kepada saudaranya, kemudian saudaranya memanggilnya untuk bersama-sama makan, lalu dia menolak, kecuali Allah akan memanggilnya untuk masuk ke dalam surga dan berkata, 'Aku telah mencegah dia dari makanan itu'." (HR. Muslim).

Disunnahkan untuk Makan

Berdasarkan hadis di atas, dalam situasi di mana kita diundang untuk makan saat berpuasa sunnah, disunnahkan untuk memperbolehkan diri kita makan.

Hal ini tidak akan membatalkan puasa kita, karena puasa sunnah bukanlah kewajiban yang harus dipertahankan dengan ketat.

BACA JUGA:Apa saja manfaat puasa bagi kesehatan tubuh? Yuks simak penjelasannya!

BACA JUGA:5 Manfaat Intermittent Fasting, Cara Diet Puasa yang Bisa Turunkan Berat Badan dan Cegah Penyakit, Kok Bisa?

Namun, jika kita merasa mampu menolak makanan tanpa menimbulkan ketidaknyamanan atau kesedihan bagi tuan rumah, maka kita bisa tetap menjaga puasa kita.

Meskipun disunnahkan untuk memperbolehkan diri makan dalam situasi tersebut, kita juga perlu mengingat tujuan puasa dan memanfaatkan kesempatan idkhâlusurûr dengan bijak.

Jika kita merasa bahwa menerima undangan untuk makan akan membawa manfaat dan kebahagiaan bagi tuan rumah atau orang lain yang mengundang, maka kita dapat memilih untuk makan dengan memperoleh pahala dari Allah SWT.

Dalam agama Islam, memperbolehkan diri makan saat diundang dalam situasi berpuasa sunnah merupakan tindakan yang disunnahkan.

BACA JUGA:Keistimewaan Bulan Sya'ban, Yuk Awali dengan Berpuasa!

BACA JUGA:Penting! Segera Tunaikan Qadha Puasa Ramadhan, Mengapa? Begini Penjelasan dan Cara untuk Melakukannya...

Berpuasa Tapi Disunnahkan Makan, Kok Bisa? Begini Penjelasannya...

Ainun

Ainun


bacakoran.co- merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama .

namun, terkadang kita dihadapkan pada situasi di mana kita diundang oleh masyarakat atau tetangga untuk menghadiri acara tertentu.

saat itu, kita mungkin merasa ragu apakah sebaiknya kita menyempurnakan puasa atau membatalkannya ketika tuan rumah menyajikan makanan.

mari kita jelajahi lebih dalam mengenai masalah ini.

pentingnya berpuasa sunnah

puasa sunnah adalah ibadah tambahan yang sangat dianjurkan dalam islam.

rasulullah ﷺ sering berpuasa sunnah di luar bulan sebagai contoh bagi umatnya.

puasa sunnah memiliki banyak keutamaan, seperti mendekatkan diri kepada allah swt, menghapuskan dosa, dan meningkatkan keimanan.

dilema ketika di undang saat berpuasa sunnah

ketika kita yang rajin berpuasa sunnah mendapat undangan untuk menghadiri acara di rumah orang lain, kita bisa merasa ragu saat tuan rumah menyajikan makanan.

rasa ragu ini muncul karena kita khawatir dianggap tidak sopan jika menolak makanan yang disajikan, namun di sisi lain, kita juga ingin menjaga ibadah kita.

konsep idkhâlusurûr

dalam islam, ada konsep yang disebut idkhâlusurûr, yaitu membuat senang atau memberikan kebahagiaan kepada orang lain.

rasulullah ﷺ pernah bersabda, "tidaklah seseorang memberikan makanan kepada saudaranya, kemudian saudaranya memanggilnya untuk bersama-sama makan, lalu dia menolak, kecuali allah akan memanggilnya untuk masuk ke dalam surga dan berkata, 'aku telah mencegah dia dari makanan itu'." (hr. muslim).

disunnahkan untuk makan

berdasarkan hadis di atas, dalam situasi di mana kita diundang untuk makan saat berpuasa , disunnahkan untuk memperbolehkan diri kita makan.

hal ini tidak akan membatalkan puasa kita, karena puasa sunnah bukanlah kewajiban yang harus dipertahankan dengan ketat.

namun, jika kita merasa mampu menolak makanan tanpa menimbulkan ketidaknyamanan atau kesedihan bagi tuan rumah, maka kita bisa tetap menjaga puasa kita.

meskipun disunnahkan untuk memperbolehkan diri makan dalam situasi tersebut, kita juga perlu mengingat tujuan puasa dan memanfaatkan kesempatan idkhâlusurûr dengan bijak.

jika kita merasa bahwa menerima undangan untuk makan akan membawa manfaat dan kebahagiaan bagi tuan rumah atau orang lain yang mengundang, maka kita dapat memilih untuk makan dengan memperoleh pahala dari allah swt.

dalam agama islam, memperbolehkan diri makan saat diundang dalam situasi berpuasa merupakan tindakan yang disunnahkan.

hal ini tidak akan membatalkan puasa kita, karena puasa sunnah bukanlah kewajiban yang harus dipertahankan dengan ketat.

namun, kita juga perlu menghormati tujuan puasa dan memanfaatkan kesempatan idkhâlusurûr dengan bijak.

dengan demikian, kita dapat menjalankan ibadah sunnah dengan baik sambil menjaga hubungan sosial yang baik dengan sesama.

ingatlah bahwa disunnahkan untuk makan jika disuguhkan makanan saat menjalankan puasa , namun hal ini tidak berlaku untuk puasa wajib seperti qadha puasa atau puasa wajib lainnya.***

Tag
Share