Sentimen Eksternal dari Eropa Ini Buat Rupiah Melaju pada Perdagangan Akhir Pekan!
Nilai tukar rupiah lanjut menguat terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan akhir pekan dipicu kemungkinan bank sentral eropa yang akan menurunkan suku bunga acuan pada Juni mendatang.--
BACAKORAN.CO – Rupiah lanjutkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (8/3/2024) sore.
Mata uang rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.
Nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp15.590 per USD, naik 0,41 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Sementara indeks dolar AS menguat 0,05 persen ke 102,87.
BACA JUGA:Bos The Fed Sinyalkan Penurunan Suku Bunga, Bagaimana Nasib Rupiah?
BACA JUGA:Apa Itu Rupiah Digital? Simak Penjelasan Lengkap Pengertian dan Fungsinya!
Adapun mata uang kawasan Asia lainnya ditutup bergerak bervariasi.
Tercatat, yen Jepang mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen, dolar Singapura menguat 0,03 persen, dolar Taiwan melejit 0,38 persen, won Korea Selatan meroket 0,84 persen, dan peso Filipina merangsek 0,45 persen.
Lalu, rupee India naik tipis sebesar 0,05 persen, yuan China ambles 0,02 persen, ringgit Malaysia plus 0,31 persen, dan baht Thailand menguat 0,21 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, menyatakan, sentimen pasar dipengaruhi keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) yang kemungkinan akan menurunkan suku bunga pada Juni.
BACA JUGA:Rupiah Digital Segera Terbit, Tahap Awal Akan Diedarkan Melalui Bank dan Nonbank!
BACA JUGA:Inflasi Lebih Tinggi, Rupiah Justru Menguat, Kok Bisa? Begini Penjelasannya!
Selain itu, Ketua The Fed Jerome Powell pun mengindikasikan adanya penurunan suku bunga acuan AS.
Imbal hasil Treasury AS bertenor dua tahun, yang umumnya mencerminkan harapan pasar terhadap suku bunga jangka pendek, turun ke level terendah satu bulan di 4,499 persen pada hari Jumat.