BACAKORAN. CO - Bagi sebagian orang di Jakarta,  warung tegal (Warteg) menjadi pilihan utama untuk makan.

Terutama saat dompet menipis di akhir bulan setelah serangkaian pengeluaran.

Bagi sebagian lain, warteg bukan hanya sekadar alternatif murah.

Melainkan tujuan utama untuk menikmati hidangan lezat kapan pun mereka inginkan.

BACA JUGA:Mengsedih, Pengelola Warteg Dukung Prabowo, Ehh Ngga Taunya Dilarang Jualan di IKN

Elise Dwi adalah salah satu yang menganggap warteg sebagai tempat makan favoritnya. 

Warteg menjadi simbol usaha yang paling digandrungi masyarakat--

Baginya, warteg menawarkan harga yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. 

Dengan variasi menu yang lengkap, warteg menjadi solusi bagi keuangan Elise sebagai pendatang di Jakarta.

"Saya sering makan di warteg untuk cari makan siang. Harganya murah tapi menu lengkap, seperti sayur bayam dan lauk telur ceplok serta orek tempe," ujarnya.

BACA JUGA:Buset...Warteg Dilarang di IKN Dinilai Kotor, Bukti Milik Elite Bukan Rakyat...

Hanya dengan kocek Rp20.000, Elise bisa menikmati hidangan di warteg.

Sebuah angka yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan restoran atau warung makan cepat saji lainnya.

Daniel Erondlint, yang bekerja di kantor di Jakarta Selatan, juga menemukan daya tarik serupa di warteg. 

Dengan harga yang murah, ia bisa merasa kenyang dengan berbagai hidangan yang ditawarkan.

BACA JUGA:Tuai Kecaman! Otoritas IKN Beri Ultimatum, Warga Adat Pindah Dalam 7 Hari, Ini Buktinya...

"Di warteg, saya lebih memilih banyak lauk dan sayur daripada banyak nasi. Itu yang membuat saya puas tanpa harus menghabiskan banyak uang," tambahnya.

Meskipun warteg sering dianggap sebagai tempat makan kelas bawah dengan kondisi yang kurang nyaman.

Namun beberapa tahun terakhir, konsep warteg mulai berubah.

Warteg-warteg modern dengan fasilitas yang lebih baik.

BACA JUGA:5 Kegiatan Positif dan Penuh Makna yang Sebaiknya Dilakukan Selama Bulan Puasa, Yuk Cobain Guys!

Dekorasi yang estetis mulai bermunculan, mencoba untuk menarik pelanggan dari berbagai lapisan masyarakat.

Menurut Kevindra Prianto Soemantri, seorang kritikus kuliner, upaya untuk "mengangkat kelas" warteg.

Dengan menambahkan fasilitas mewah mungkin tidak sesuai dengan esensi warteg itu sendiri.

Autentisitas warteg terletak pada pengalaman dan harga yang terjangkau.

BACA JUGA:Benarkah Kucing Belang Telon Jantan Dapat Membawa Keberuntungan Bagi Pemiliknya? ini Faktanya...

"Menambahkan fasilitas mewah seperti AC mungkin tidak sesuai dengan apa yang dicari oleh pelanggan," ungkapnya.

Kevin menekankan pentingnya menjaga kebersihan di warteg.

Dengan standar kebersihan yang baik, warteg dapat meningkatkan kualitas layanan tanpa kehilangan ciri khasnya.

Peningkatan kebersihan adalah langkah yang tepat untuk membuat warteg 'naik kelas'.

BACA JUGA:Misteri Pembunuhan Fara Diansah: Adiknya Mengaku Dapat Firasat dan Dikunjungi Arwahnya

"Tidak perlu merubah konsep menjadi restoran mewah, yang dibutuhkan hanyalah kebersihan dan kualitas makanan yang tetap terjaga," tandasnya.

Warteg tetap menjadi pilihan yang menarik bagi banyak orang di Jakarta, tidak hanya karena harganya yang terjangkau.

Tetapi juga karena kelezatan hidangannya yang khas dan pengalaman makan yang autentik.

BACA JUGA:Luar biasa, Transaksi Agen BRILink Tembus Rp1.400 T, Simak Penjelasan Bos BRI Berikut!

Anehnya warteg sebagai simbul usaha kuliner rakyat Indonesia, malah dikarang keberadaan di kawasan Ibu Kota Nusantara  (IKN).