Pembunuhan Siswa SMP, Polisi Cari CCTV di Sepanjang Jalan yang Diduga Dilintasi Korban, Hasilnya?
CCTV : Polisi cari dan periksa CCTV warga guna mengungkap kasus begal yang menewaskan Rifki Rivaldi (13) Siswa SMPN 2 Gumawang, OKU Timur.--
BACAKORAN.CO -- Pasca penemuan mayat dengan kondisi tangan dan kaki terikat di tepian sungai Pasipatan, Desa Tanjung Mas, Kecamatan Semendawai Barat, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumatera Selatan Jumat 29 Maret 2024, polisi dari Satuan Rekrim Polres OKU Timur dan Polsek Cempaka terus berusaha menungkap kasus tersebut.
Karena kasus tersebut dianggap menonjol, penyelidikanya diambil alih Polres OKU Timur.
Setelah identitas korban terungkap yang diketahui adalah Rifki Rivaldi siswa SMP Negeri 2 Gumawang, OKU Timur dan di duga korban begal di sertai pembunuhan, polisi mengupulkan keterangan sejumlah saksi dan mencari barang bukti yang bisa mengarahkan langkah polisi kepada pelaku yang sadis dan kejam itu.
Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono SIK MH melalui Kasat Reskrim AKP Hamsal SH MH mengatakan sedang melalukan penyelidikan terkait pelaku dan motif dari meninggalnya Rifki Rivaldi.
BACA JUGA:Astaga! Mayat Dengan Tangan dan Kaki Terikat itu Ternyata Siswa SMP, Benda di Kantong jadi Petunjuk
"Kami telah memeriksa sejumlah saksi, diantaranya kedua orang tua korban, 3 orang saksi yang pertama kali menemukan korban, dan ada 4 orang saksi teman korban, yang juga masih anak-anak yang malam itu sebelum korban 'menghilang' diduga sempat bertemu dengan korban," jelas Hamsal.
Tak hanya itu, menurut Hamsal, pihaknya juga mencari dan meriksa sejumlah kamera CCTV milik warga di sepanjang jalan yang diduga dilintasi korban yang malam itu mengendarai sepeda motor.
Apa hasilnya? Apa sudah ada titik terang tentang pelaku begal sadis itu? Dicecar pertanyaan itu Hamsal hanya menjawab masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan mencocokan keterangan saksi satu dengan saksi lainnya. "Doakan saja bisa cepat terungkap,"ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, Rifki Rivaldi (13) yang mayatnya di temukan mengapung di tepian sungai Pasipatan, Desa Tanjung Mas, Kecamatan Semendawai Barat Ogan Komering Ulu (OKU) Timur Sumatera Selatan diduga kuat adalah korban begal dan di sertai pembunuhan.
BACA JUGA:3 Ciri Ini Yakinkan Orang Tua Jika Mayat Tak Dikenal itu Adalah Rifki, yang ke 3 Bikin Mewek
BACA JUGA:Sayang Sekali! Nadiem Cabut Aturan Pramuka dari Ekskul Wajib Sekolah, Apa Latarbelakangnya?
Sebab saat di temukan, mayatnya dalam kondisi tangan dan kaki terikat menggunakan tapi pelepah daun pisang kering. Tak hanya itu, sepeda motor Beat Street milik korban juga belum di temukan.
Edi Susanto, orang tua korban yakin jika putranya almarhum Rifki Rivaldi adalah korban pembunuhan atau perampokan.
Edi juga tidak begitu yakin, jika putraya Rifki bisa sampai daerah penemuan mayat dengan sendiri menggunakan sepeda motor. Sebab Rifki belum pernah ke daerah itu.
Untuk sampai ke Kecamatan Semendawai Barat dari Gumawang kata dia setidaknya harus melewati 2 kecamatan dan puluhan desa. Kemudian jika berkendara, dari Desa Gumawang samapi ke Desa Tanjung Mas membutuhkan waktu lebih kurang 1 jam.
BACA JUGA:3 Hal yang Harus di Hindari Dalam Budidaya Ikan Nila Jika Tidak Ingin Gagal Panen, Kenapa?
BACA JUGA:Nova Beberkan Targetkan VO2 Max Pemain Timnas Indonesia U-16 Untuk Bersaing di Piala AFF dan Piala Asia
Sehingga Edi menduga Rifki dibegal dan dieksekusi di sekitar Gumawang, lalu jasad dibuang ke daerah Desa Tanjung Mas tersebut.
"Kami berharap pelaku dapat terungkap, dan dapat dihukum setimpal sesuai dengan perbuatan menghilangkan nyawa," katanya.
Sementara itu, soal kondisi korban yang diikat pelaku menggunakan pelepah daun pisang kering menjadi analisa tersendri dan menimbulkan banyak dugaan.
Selain menunjukkan jika lokasi eksekusi di sekitar lokasi yang banyak pohon pisang, pelaku juga diduga sudah terbiasa menggunakan pelepah daun pisang sebagai tali pengikat.
BACA JUGA:Panggil 28 Pemain ke Dubai, Ini Rencana STY Menatap Piala Asia U-23 di Qatar
Kemungkinan lainnya, pelaku hanya mengikat korban sekenanya di saat korban sudah tidak berdaya, mengingat pelepah pisang tidak terlalu kuat dibanding tai nilon atau kawat.