bacakoran.co

Emak-emak Menjerit! Pemerintah Resmi Naikkan Harga Gula, APTRI: Siapa yang Untung?

Harga Gula Resmi Naik--CNBC Indonesia

"Gula ini karena currency tinggi harga di luar tinggi, tetapi ini harga tinggi adalah kesempatan kita untuk produksi," ujar Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo dikutip dari disway.id.


Harga gula masih sama dari petani--kontan.co.id

Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen, menyampaikan bahwa Harga Pokok Penjualan (HPP) gula di tingkat petani masih tetap, yakni sebesar Rp12.500 per kg.

Hal ini tidak berubah sejak relaksasi HAP gula diterapkan pada November 2023.

BACA JUGA:Relaksasi HET Beras Premium Bakal Diperpanjang Lagi? Begini Penjelasan Bapanas!

BACA JUGA:Diskon Kilat Arus Balik Grab Potongan Hingga 90 Persen dan Gratis Ongkir, Cek Daftar Resto di Sini

Menurut Soemitro, kenaikan harga gula di tingkat konsumen terjadi karena ketersediaan gula yang kurang, ditambah dengan tidak adanya stok atau cadangan gula nasional dari pemerintah.

"Negara sebagai bapaknya rakyat tidak pegang stok ini gimana? Jadi kalau ada kenaikan di pasar, pemerintah tidak bisa intervensi harga. Kalau begini yang untung siapa? Harga di tingkat petani belum naik, tapi harga jual di hulu sudah naik," ujar Soemitro dikutip dari CNBC Indonesia (19/04/2024). 

Dia menyoroti kelemahan dalam penanganan stok gula oleh pemerintah yang menyebabkan harga di tingkat konsumen naik.

BACA JUGA:Warga Jateng Merapat! 14 Kode Promo Grab 19 April 2024, Diskon Ekstra 40 Persen GrabFood, GrabCar Rp25 Ribu

BACA JUGA:14 Kode Promo Gojek Hari ini 19 April 2024, Diskon Otw Semarang Rp35 Ribu, GoCar Rp20 Ribu, GoSend 90 Persen

Dengan demikian, ia mempertanyakan siapa yang sebenarnya untung dari situasi ini, sementara harga gula di tingkat petani tidak mengalami kenaikan.

Dengan perdebatan mengenai kenaikan harga gula dan dampaknya yang meluas.

Diperlukan tindakan yang tepat dari pemerintah untuk menjaga stabilitas harga gula serta keberlanjutan industri pertanian tebu di Indonesia.

BACA JUGA:Fantastis! Aset Kripto Terindikasi Jadi Praktik Cuci Uang, Nilainya Capai Rp139 T, Jokowi: Waspadai Pola Baru!

Emak-emak Menjerit! Pemerintah Resmi Naikkan Harga Gula, APTRI: Siapa yang Untung?

Ainun

Ainun


bacakoran.co - para rumah tangga, atau yang lebih dikenal sebagai emak-emak, harus bersiap-siap untuk menambah pengeluaran mereka karena harga akan naik pada akhir bulan depan.

pasalnya, harga paling manis ini diperkirakan akan mengalami kenaikan, menyusul lonjakan harga bahan pangan sebelumnya.

badan pangan nasional atau national food agency secara resmi menaikkan harga acuan pembelian (hap) gula menjadi rp17.500.

hal ini membuat harga gula naik dari rata-rata sebelumnya sekitar rp16.000.

kenaikan harga ini sudah terjadi di beberapa retail besar seperti indogrosir, alfamart, dan supermarket hyfresh.

keputusan ini datang sebagai tanggapan terhadap permintaan dari asosiasi peritel indonesia (aprindo) untuk merelaksasi harga gula guna mencegah kelangkaan stok di pasaran.

sebelumnya, aprindo kesulitan menjual gula sesuai dengan harga acuan pembelian (hap) yang ditentukan.

alasan kenaikan harga adalah meningkatnya kebutuhan konsumsi gula selama bulan suci ramadhan dan lebaran, kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra.


pemerintah resmi naikkan harga gula--republika.id

pertanyaan besar muncul, siapa yang sebenarnya untung dari kenaikan harga gula ini?

"gula ini karena currency tinggi harga di , tetapi ini harga tinggi adalah kesempatan kita untuk produksi," ujar kepala badan pangan nasional arief prasetyo dikutip dari .


harga gula masih sama dari petani--kontan.co.id

ketua umum asosiasi petani tebu rakyat indonesia (aptri), soemitro samadikoen, menyampaikan bahwa (hpp) gula di tingkat petani masih tetap, yakni sebesar rp12.500 per kg.

hal ini tidak berubah sejak relaksasi hap gula diterapkan pada november 2023.

menurut soemitro, kenaikan harga gula di tingkat konsumen terjadi karena ketersediaan gula yang kurang, ditambah dengan tidak adanya atau cadangan gula nasional dari pemerintah.

"negara sebagai bapaknya rakyat tidak pegang stok ini gimana? jadi kalau ada kenaikan di , pemerintah tidak bisa intervensi harga. kalau begini yang untung siapa? di tingkat petani belum naik, tapi harga jual di hulu ," ujar soemitro dikutip dari (19/04/2024). 

dia menyoroti kelemahan dalam penanganan stok gula oleh pemerintah yang menyebabkan harga di tingkat konsumen naik.

dengan demikian, ia mempertanyakan siapa yang sebenarnya untung dari situasi ini, sementara gula di tingkat petani tidak mengalami kenaikan.

dengan perdebatan mengenai kenaikan harga gula dan dampaknya yang meluas.

diperlukan tindakan yang tepat dari untuk menjaga stabilitas harga gula serta keberlanjutan industri pertanian tebu di indonesia.

emak-emak dan masyarakat secara umum perlu memperhatikan perkembangan ini dan bersiap menghadapi dampaknya pada keuangan rumah tangga mereka.

Tag
Share