2 Pria dan Wanita yang Tewas di Kebun Karet Diduga Sempat 'Bergulat' di Semak-semak
SAKSI : Tim Satreskrim Polres Banyuasin teah melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari sejumlah warga Desa Meranti. Dari Olah TKP polisi menemukan semak-semak yang kondisinya tak beraturan. (foto: akda/sumeks.id)--
BACAKORAN.CO -- Sejumlah personil Satreskrim Polres Banyuasin dan Tim Opsnal Polsek Betung Sumatera Selatan masih menyelidiki penyebab kematian seorang pria yang di ketahui bernama Burhanudin (42) dan seorang wanita bernama Purwa Ningsih (34).
Keduanya merupakan warga Desa Meranti, Kecamatan Suak Tapeh, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Proses penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian kedua warga yang sama-sama terluka pada bagian perut itu sedikit lambat karena tak ada saksi mata yang melihat langsung sehingga keduanya sama-sama tewas.
Burhanudin mengalami luka di perut sebelah kiri menghembuskan nafas di Rumah Sakit Umum Daerah Banyuasin.
BACA JUGA:Pria dan Wanita Terluka Dalam Kebun, Diduga Saling Tikam, Asusila?
BACA JUGA:Parah! Remaja di Penajam Paser Utara Ini Bunuh Satu Keluarga dan Sempat Perkosa 1 Mayat
Sementara Purwa Ningsih ditemukan meninggal dunia di dalam pondok kebun karet miliknya. Wanita itu mengalami luka tusuk senjata sajam di bawah perut kiri dan kiri belakang.
Polisi sudah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memasang pilice line di beberapa titik di sekitar kebun karet milik korban Purwa Ningsih.
Selain itu, polisi juga berusaha menggali keterangan sejumlah warga sekitar yang diharapkan menjadi petunjuk pengungkapan kasus terebut.
Dikutip dari sumateraekspres.id, dari olah TKP, polisi menemukan bekas semak semak di sekitar pondok kebun milik korban Pura Ningsih yang kondisinya tidak beraturan.
Diduga, pria dan wanita yang sama-sama tewas itu sempat 'bergulat' atau bertarung di semak-semak itu. Menurut sumber, diduga dari salah warga yang tewas itu ada yang menyerang dan ada yang berusaha mempertahankan diri.
Sementara itu, salah seorang warga setempat menyebutkan jika Sabtu siang 20 April 2024 sekira pukul 10.30 WIB, melihat Burhanudin berada di teras pondok milik korban Purwa Ningsih.
Ketika itu Purwa Ningsih terlihat berada di dekat anak tangga pertama dengan poisisi badan mengarah TKP mayat Purwa Ningsih ditemukan.
"Iya (Burhanudin) sempat datangi pondok kebun karet Purwa Ningsih, keduanya terlihat ngobrol,"katanya.
Sumber lainnya mengatakan, Purwa Ningsih sendiri saat berkebun karet, memang selalu membawa senjata tajam jenis pisau. Hal ini sudah menjadi kebiasaan warga ketika pergi ke kebun untuk menjaga diri."Tiap pergi ke kebun bawa pisau,"jelasnya.
BACA JUGA:Cetak Sejarah! Bantai Yordania 4-1, Indonesia Lolos 8 Besar Piala Asia U-23, Pemain Ini Cetak 2 Gol
BACA JUGA:Cetak Sejarah! Bantai Yordania 4-1, Indonesia Lolos 8 Besar Piala Asia U-23, Pemain Ini Cetak 2 Gol
Nah diduga di lokasi kejadian itu ada percobaan perbuatan asusila terhadap Purwa Ningsih. Hanya saja belum diketahui pasti siapa pelakunya, apakah Burhanudin atau ada pelaku lain.
"Diduga ada dugaan percobaan kekerasan seksual, tapi tidak sampai terjadi. Karena Purwa Ningsih diduga melakukan perlawanan,"katanya.
Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra Sik melalui Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Teguh Prasetyo SIK membenarkan adanya kejadian itu."Masih kita lidik, untuk motif dan lainnya masih simpang siur. Belum ada petunjuk lain,"katanya.
Kepala Desa Meranti Paidun mengatakan kalau sampai saat ini belum diketahui motif terhadap kedua kejadian tersebut.
BACA JUGA:Indonesia Menang 2-0 Atas Yordania U-23 di Babak Pertama, Sejarah Piala Asia U-23 di Depan Mata
BACA JUGA:Bingung Cari Tambahan Modal Usaha? Pinjol Maucash Fasilitasi Limit 12 Juta Bunga 0 Persen! Ajukan Sekarang...
"Kita belum tahu, secara pasti. Namun pihak kepolisian telah mendatangi tempat kejadian, dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi,"ujarnya.
Dia megatakan saat ini kondisi Desa Meranti kondusif, ia telah mendatangi kedua keluarga korban serta berharap untuk tidak melakukan hal hal yang tidak diinginkan.
"Suami korban (Purwa Ningsih) sendiri telah menelpon dari Lombok, agar kasus ini di proses hukum,"ungkapnya.
Paidun tidak mau berspekulasi terhadap kejadian yang berlangsung di desa Meranti itu, dan untuk ada baiknya menunggu rilis dari pihak kepolisian.