Emak Emak Bingung, Harga Bawang Merah dan Gula Masih Mahal, Kok Bisa? Ini Penjelasan Mendag Zulhas!
Harga pangan seperti bawang merah dan gula pasir masih tinggi disebabkan masih minimnya aktivitas pedagang setelah lebaran.--freepik
“Ini terjadi karena Lebaran, maklum lah," jelasnya.
Soal kelangkaan stok dan kenaikan harga gula konsumsi, terang Zulhas, hal tersebut juga dipicu oleh momen libur Lebaran.
Namun, dia memastikan bahwa situasi di pasar gula kini sudah terkendali.
Ia menyebut kenaikan harga gula hanya bersifat sementara.
Maka itu seharusnya tidak boleh impor saat musim giling.
“Mungkin terjadi ketegangan selama lebaran, tetapi situasinya sudah terkendali sekarang dan kita telah memasuki musim giling," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengungkapkan, kenaikan harga bawang merah saat ini disebabkan oleh banjir yang melanda salah satu daerah sentra penghasil bawang merah, yaitu Brebes, Jawa Tengah.
BACA JUGA:Waduh! Dugaan Penyimpangan Kasus Dana Korpri, Kejaksaan Periksa 86 Saksi
Namun, hal ini tidak berdampak signifikan terhadap pasokan bawang merah karena pemerintah masih memiliki stok dari wilayah Bima, Nusa Tenggara Timur.
Menurutnya, pasokan bawang merah sekarang sudah berkembang.
Diharapkan pada April ini sudah bisa dilihat kebijakan apa yang akan diambil oleh Bapanas untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Sementara itu, terkait stok gula konsumsi yang mengalami kelangkaan di ritel modern belakangan ini, Isy menyatakan stok masih mencukupi hingga satu atau dua bulan ke depan, atau sampai masuk musim giling tebu.