bacakoran.co

Ngeri! Badai PHK Makin Menggila, Raksasa Elektronik asal Jepang Rumahkan 4.000 Karyawan

Raksasa elektronik asal Jepang Toshiba umumkan bakal PHK 4.000 karyawan.--Hiroaki Kaneko/tripadvisor

Toshiba resmi dikeluarkan dari Bursa Tokyo pada akhir 2023, setelah 74 tahun terdaftar.

Ini terjadi setelah pengambilalihan dana senilai US$ 13 miliar oleh konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan ekuitas swasta Japan Industrial Partners (JIP).

BACA JUGA:Tutup Pabrik di Malaysia, Perusahaan Ban Asal AS Ini PHK Ratusan Karyawan

BACA JUGA:Jangan Kendor! Boikot Berhasil, Starbucks PHK 2000 Karyawan

Pengambilalihan ini membuat Toshiba secara sukarela keluar dari Bursa Jepang.

Upaya konsorsium untuk mengubah haluan Toshiba dianggap sebagai ujian bagi ekuitas swasta di Jepang, yang sebelumnya dipandang negatif.

Kejatuhan Toshiba diawali oleh dugaan malpraktik keuangan di berbagai divisi pada tahun 2015. Toshiba dituduh telah melebih-lebihkan laporan

keuntungan sebesar US$ 1,59 miliar selama tujuh tahun.

BACA JUGA:Badai PHK Industri Teknologi Masih Lanjut, Raja Konsol Game Ini Bakal Pangkas 900 Karyawan!

BACA JUGA:Gelombang PHK Terus Makan Korban, Terbaru Perusahaan Sepatu Ternama Ini Pangkas 1.500 Karyawan

Pada akhir 2016, Toshiba melakukan investasi besar dengan mengambil alih proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang dikerjakan oleh AS Westinghouse Electric.

Namun, tiga bulan setelah pengambilalihan, Westinghouse mengajukan kebangkrutan, meruntuhkan harapan Toshiba di bisnis PLTN.

Untuk menghindari kebangkrutan, Toshiba menjual berbagai lini bisnisnya mulai dari telepon seluler, alat-alat medis, hingga barang-barang elektronik rumah tangga.

Mereka bahkan harus menjual bisnis chip memori yang merupakan aset berharga.

BACA JUGA:Badai PHK Terus Menerjang Industri Teknologi, Giliran Cisco Bakal Pangkas 4.250 Karyawan

Ngeri! Badai PHK Makin Menggila, Raksasa Elektronik asal Jepang Rumahkan 4.000 Karyawan

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – bukannya mereda, malah makin menggila.

sejak awal tahun 2024, sejumlah perusahaan besar melakukan phk karyawan yang jumlah mencapai puluhan ribu.

seperti raksasa elektronik asal jepang, yang berencana merumahkan 4.000 karyawannya di jepang.

keputusan ini diumumkan beberapa bulan setelah perusahaan delisting alias dikeluarkan dari bursa jepang.

langkah phk ini dilakukan untuk mempercepat restrukturisasi di bawah kepemilikan baru.

restrukturisasi ini mencakup hingga 6 persen dari tenaga kerja domestik toshiba.

selain itu, perusahaan juga akan merelokasi kantornya dari pusat kota tokyo ke kawasaki, sebelah barat ibu kota.

toshiba menargetkan margin laba operasional mencapai 10 persen dalam tiga tahun ke depan seperti dilaporkan reuters.

gelombang phk telah diumumkan oleh sejumlah perusahaan jepang dalam beberapa bulan terakhir.

termasuk pembuat mesin fotokopi konica minolta, perusahaan kosmetik shiseido, dan perusahaan elektronik omron.

toshiba resmi dikeluarkan dari bursa tokyo pada akhir 2023, setelah 74 tahun terdaftar.

ini terjadi setelah pengambilalihan dana senilai us$ 13 miliar oleh konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan ekuitas swasta japan industrial partners (jip).

pengambilalihan ini membuat toshiba secara sukarela keluar dari bursa jepang.

upaya konsorsium untuk mengubah haluan toshiba dianggap sebagai ujian bagi ekuitas swasta di jepang, yang sebelumnya dipandang negatif.

kejatuhan toshiba diawali oleh dugaan malpraktik keuangan di berbagai divisi pada tahun 2015. toshiba dituduh telah melebih-lebihkan laporan

keuntungan sebesar us$ 1,59 miliar selama tujuh tahun.

pada akhir 2016, toshiba melakukan investasi besar dengan mengambil alih proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (pltn) yang dikerjakan oleh as westinghouse electric.

namun, tiga bulan setelah pengambilalihan, westinghouse mengajukan kebangkrutan, meruntuhkan harapan toshiba di bisnis pltn.

untuk menghindari kebangkrutan, toshiba menjual berbagai lini bisnisnya mulai dari telepon seluler, alat-alat medis, hingga barang-barang elektronik rumah tangga.

mereka bahkan harus menjual bisnis chip memori yang merupakan aset berharga.

pada akhir 2017, toshiba mendapatkan suntikan dana sebesar us$ 5,4 miliar dari investor luar negeri, yang membantu perusahaan terhindar dari penghapusan paksa dari bursa saham jepang.

namun, masuknya dana tambahan menimbulkan polemik baru di antara pemegang saham mayoritas perusahaan.

perselisihan pemegang saham yang berkepanjangan mengakibatkan usaha produksi baterai, chip, serta peralatan nuklir dan pertahanan milik toshiba lumpuh.

pada 2020, toshiba kembali tersandung masalah maladministrasi keuangan terkait tata kelola perusahaan dan pengambilan keputusan pemegang saham.

investigasi pada 2021 menemukan adanya kolusi antara toshiba dengan kementerian perdagangan jepang untuk menekan kepentingan investor asing.

setelah perdebatan panjang mengenai apakah perusahaan harus dipecah menjadi perusahaan-perusahaan kecil, toshiba akhirnya membentuk komite untuk menjajaki kemungkinan menjadi perusahaan swasta.

sebagian besar saham toshiba kemudian dibeli oleh konsorsium yang dipimpin oleh jip dengan nilai transaksi mencapai us$ 14 miliar.

keputusan jip ini menyebabkan toshiba secara sukarela keluar dari bursa saham tokyo.

Tag
Share