Ajak 'Banteng Kembali ke Kandang', Langsung 'Seruduk' Program Lawan Politik
SERANG : Usai mendaftar di KPU Prabumulih, Andriansyah Fikri mengajak 'Banteng' Kembali ke kandang dan 'menyerang' program lawan politiknya. (foto : dian/sumeks.id)--
BACKORAN.CO -- Calon Wali Kota Prabumulih 2024 yang di usung Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Prabumulih, H Andriansyah Fikri SH mengajak 'banteng yang tersesat dan merumput di tempat lain' untuk kembali ke 'kandang'.
Kader banteng moncong putih yang pernah duduk sebagai Ketua DPRD dan Wakil Wali Kota Prabumulih menegaskan pernyataannya itu di sela-sela pendaftaran ke KPUD Prabumulih bersama pasangannya Syamdakir, Kamis 29 Agustus 2024.
Bahkan dalam pidato politiknya, dia langsung 'seruduk' program lawan politiknya dengan mengatakan bahwa salah satu program kerjanya adalah menciptakan lapangan kerja di Kota Prabumulih dan bukan mengirim pencari kerja ke luar Prabumulih apalagi ke luar negeri
"Diantara program kita adalah melanjutan yang sudah baik dan akan memperbaiki program yang belum baik serta menambah program-program yang baru,"katanya.
BACA JUGA:Ngesti: Perempuan Bisa Menujukkan Jati Diri Asal Diberi Kempatan
BACA JUGA:Satukan Frekwensi, PKS Bergema Siap Menangkan Ngesti - Mat Amin di Pilkada Prabumulih
"Misalnya, dengan menciptakan lapangan pekerjaan di Kota Prabumulih dan bukan mengirim tenaga kerja ke luar,"tegasnya.
Menurutnya, Prabumulih adalah 'gula yang akan dikerumuni semut-semut' dari luar. Sehingga tidak perlu mengirimkan tenaga kerja ke luar kalau 'gula nya' ada di Prabumulih.
Pernyataan Fikri ini seakan 'menyerang ' program Wali Kota terdahulu yaitu Ir H Riho Yahya MM ketika ia menjadi wakilnya.
Program mengirim pencari kerja keluar Prabumulih hingga ke luar negeri itu informasinya akan di teruskan pasangan Ir Hj Ngesti Rahayu - H Mat Amin SAg.
BACA JUGA:Datang ke KPU, Balon Wakil Wali Kota Ini Mengundurkan Diri, Loh Kok?
BACA JUGA:Subuh Berjemaah, Didoakan Qobul Hajat, Yudha - Bahar Lanjut Daftar ke KPUD Palembang
Diketahui Ir Ngesti Rahayu merupakan istri mantan Wali Kota Prabumulih 2 periode Ir H Riho Yahya MM.
"Terlebih lagi, dengan adanya exit tol ini menjadi modal bagi Prabumulih untuk menciptakan perindustrian, perdagangan, pergudangan yang bisa menciptakan lapangan tenaga kerja,"ucapnya.
"Kita akan siapkan 10 ribu lapangan pekerjaan bagi pemuda-pemudi Kota Prabumulih yang akan datang," katanya.
Dalam kesempatan itu pula, Fikri menegaskan ada banyak peluang lapangan pekerjaan di Prabumulih. Seperti Pertamina, PDSI, Adera, Perta Gas dan sebagainya yang harusnya dinikmati oleh masyarakat Prabumulih.
BACA JUGA: Wow Haaland Mesin Gol Sekaligus Mesin Cuan Dikontrak 10 Tahun Nike Rp3,8 Triliun
BACA JUGA:Bek Arsenal Masih Diasingkan oleh Pelatih Baru Timnas Inggris
Fikri mengaku bersyukur pasangan dengan slogan Berfikir (Bersama Fikri - Syamdakir) itu akhirnya bisa mendaftar ke KPU Prabumulih. Semua itu menurutnya adalah berkat 'tangan Allah Swt.
"Kami bersyukur dan tidak bisa membayangkan bisa mencalonkan diri sebagai bakal calon Wako-Wawako di Pilkada Prabumulih 2024. Berkat tangan Allah lah sehingga kami bisa mendaftar,"katanya.
Hal itu wajar diucapkannya, karena sebelumnya 'Perahu' Fikri-Syamdakir terancam batal berlayar karena tak cukup syarat kursi di DPRD Prabumulih.
Bahkan, Syamdakir selaku ketua DPD Parati Golkar Kota Prabumulih juga 'tak mendapat restu partainya'.
BACA JUGA:Jeje - Ronal Resmi Maju Pilkada Jabar 2024, PDIP Ungkap Alasan Tak Jadi Usung Anies!
BACA JUGA:Pesta Akhir Bulan! 24 Kode Promo Tokopedia Hari Ini 30 Agustus 2024: Diskon Spesial Rp1 Juta, Potongan Rp300K
Partai berlambang pohon beringin itu justru mendukung pasangan Ir Hj Ngesti Rahayu - H Mat Amin SAg.
Sementara itu Syamdakir berbesar hati meski partai yang dipimpinnya tak memberi dukungan. "Aku rasa itu bukan begal membegal melainkan keputusan partai yang harus diterima. Namun kita bisa melihat mana yang rasional dan mana yang tidak rasional," sebutnya.
Dia beranggapan, sebagai ketua Parpol diusung dari bawah dan akan berpasangan dengan mantan Wawako dua periode dan mantan ketua DPRD tanpa cacat, seharusnya bisa dinilai.
"Jadi sebagai kader yang baik, saya tetap Kader Golkar tapi saya lebih dihargai dari PDI-P dan PSI untuk maju mencalonkan diri," katanya.