bacakoran.co - nama presiden ke-7 ri, (jokowi), mencuat dalam survei organized crime and corruption reporting project (occrp) yang menyebutnya masuk sebagai finalis

menanggapi hal ini, menteri koordinator politik, hukum, dan keamanan (menkopolkam) mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga persatuan.  

"jangan berpolemik kebawa ke sana, yang penting tetap kita jaga kerukunan persatuan kita," ujar budi gunawan di kejaksaan agung, kamis, 2 januari 2025.  

budi juga menekankan pentingnya menjaga kehormatan mantan presiden, termasuk jokowi.

"setiap presiden yang terpilih pasti yang terbaik. kita harus menghargai legacy mereka," jelas mantan kepala bin itu.  

ia menegaskan bahwa presiden, sebagai warga negara terbaik, meninggalkan warisan yang harus dihormati oleh semua pihak.

"jaga marwah mantan-mantan presiden kita. pasti jadi presiden kan yang terbaik," tegasnya.  

"ya, biar bagaimanapun presiden itu kan warga negara terbaik ya. di setiap negara, kita harus menghargai legasi beliau dan kita harus jaga betul marwah presiden ya," tutupnya.

menanggapi tuduhan tersebut, justru memilih bersikap santai.

ia menantang pihak yang menuduhnya untuk memberikan bukti konkret.

"yang dikorupsi apa? ya dibuktikan saja," kata jokowi sambil tersenyum pada selasa, 31 desember 2024.  

menurutnya, tuduhan seperti ini adalah bagian dari framing jahat dan fitnah yang sering ia hadapi belakangan ini.

"sekarang kan banyak sekali , banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. itu yang terjadi sekarang kan?," ujar jokowi.  

saat ditanya apakah tuduhan ini bermuatan politis, jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada publik untuk menilai.

"ya ditanyakan aja, tanyakan aja. orang bisa memakai kendaraan apapun lah, bisa pakai ngo, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh, untuk membuat framing jahat, membuat tuduhan jahat-jahat seperti itu," jelasnya.  

jokowi mengingatkan bahwa era sekarang adalah waktu di mana semua tuduhan harus disertai bukti, bukan sekadar opini tanpa dasar.

"mari kita hadapi dengan fakta dan data," tutupnya.